Mohon tunggu...
arkaan daffa
arkaan daffa Mohon Tunggu... Seniman - Ada

Pelajar dengan segala keingintahuannya tentang sejarah, budaya, dan bahasa dunia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Review Buku 'Ibunda' Karya Maxim Gorky Yang Dianggap Sebagai Karya Sastra Genre Realisme Sosialis Pertama di Dunia

26 November 2020   00:25 Diperbarui: 26 November 2020   12:20 1638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merupakan ungkapan dari semangat militansi teman – teman pavel akan harapan & cita – citanya untuk mewujudkan revolusi. Dengan Bersama kelas pekerja & berjuang Bersama untuk mencapai dan mewujudkan revolusi. Maka revolusi mutlak akan berhasil. Contoh lain dari semangat militansi sebagai sikap yang dipertunjukkan oleh tokoh dalam cerita ini , bisa kita lihat ungkapan dari Pavel : 

He raised his hand, and laying emphasis on each word, he said hoarsely: ”Let death make amends for death. That is, die so that the people should arise to life again. And let thousands die in order that hosts of people all over the earth may arise to life again. That’s it! It’s easy to die–but let the people rise to life again! That’s a different thing! Let them rise up in rebellion!”.(399-400).

Ia mengangkat tangannya dan menekankan tiap katanya dengan suara lantang : “Biarkan kematian menebus kematian. Yaitu, mati agar manusia bangkit kembali. Dan biarkan ribuan orang mati agar serombongan orang di seluruh bumi dapat bangkit kembali. Itu dia! Sangat mudah untuk mati – tetapi biarkan orang hidup kembali! Itu hal yang berbeda! Biarkan mereka bangkit dalam pemberontakan!”(399-400)

Dari ungkapan tersebut bisa pula diinterprestasikan bahwa semangat revolusi akan tetap ada bahkan jika orang – orang yang gugur selama berjuang telah tiada di bumi. Itu juga membuktikan bahwa suatu perjuangan tidak akan lekang oleh waktu hanya karena orang – orangnya telah mati. Tapi semangat itu akan tetap hadir selama ideologi tersebut sudah menginjakkan kakinya di bumi. Penggambaran militansi di novel Ibunda bisa dikatakan sangat beragam dan variatif. Terkadang cenderung memaksa dan terkadang juga hanya digambarkan lewat semangat yang menggebu – gebu dari para tokoh untuk mewujudkan revolusi. Kita juga bisa menyimpulkan bahwa revolusi tidak akan bisa jika hanya dilakukan secara persuasif. Tindakan nyata yang kolektif dan berjiwa militansi sangat dibutuhkan untuk mewujudkan revolusi yang dicita – citakan & itu lah pesan yang sebenarnya juga ingin disampaikan oleh Maxim Gorky kepada para revolusioner agar revolusi tidak lagi gagal di tanah Rusia.

Progresif

Progresif menurut KBBI ialah sesuatu yang mengarah ke kemajuan atau Haluan kearah perbaikan keadaan dari keadaan yang sekarang dirasakan. Sedangkan menurut kamus Cambridge makna progresif ialah “adalah tindakan menawarkan sesuatu yang baru dan modern, mendorong perubahan dalam masyarakat dengan cara melakukan suatu tindakan”. Dari kedua definisi kita diatas bisa disimpulkan bahwa Progresif merupakan sifat yang dimana membawa progress yang arahnya menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Dalam alur novel ibunda, bisa kita simpulkan bahwa pemikiran dari pavel serta plot yang dilalui dalam cerita memiliki unsur progresif didalamnya. Walaupun terdapat antiklimaks dengan setiap masalah yang dihadapkan oleh para tokoh seperti penangkapan dan pengacuhan dari aksi propaganda Pavel dan kawan – kawan, hal ini juga membuat pemecahan tiap masalah dalam alur cerita mampu menciptakan resolusi disetiap permasalahannya yang sekali lagi membawa alur dari cerita menjadi progresif dan berkembang. Seperti mulanya pemikiran pendek dari Pavel agar ibunya mau mengundang orang – orang desa & kota di dalam rumahnya pada hari sabtu. Pada awalnya itu hanyalah ide selintas yang dimiliki oleh pavel. Namun hal ini dilaksanakan dan berkembang menjadi sebuah perkumpulan intelektual yang dimana diisi oleh kegiatan – kegiatan yang bersifat progresif untuk menyemarakan semangat revolusi dengan cara membuat propaganda – propaganda dan merencanakan sebuah aksi yang didiskusikan di tempat tersebut. Hal itu didukung oleh sebuah narasi yang berbunyi : 

“Every Saturday Pavel’s friends gathered in his house; and each meeting formed a step up a long stairway, which led somewhere into the distance, gradually lifting the people higher and higher. But its top remained invisible. New people kept coming. The small room of the Vlasovs became crowded and close.”(81).

“setiap sabtu kawan pavel berkumpul dirumahnya ; dan disetiap pertemuan seakan akan membentuk antrian dan lingkaran yang padat, orang orang pun sampai harus menjinjit agar bisa memperhatikan jalannya diskusi. Orang orang baru terus berdatangan. Kamar kecil pavel pun menjadi sangat ramai dan penuh sesak”.(81)

ditegaskan sekali lagi bahwa dari narasi tersebut yang awalnya hanyalah perkumpulan biasa akhirnya menjadi sebuah perkumpulan – perkumpulan dengan agenda yang berbobot dan progresif untuk mewujudkan revolusi.

Propaganda

Menurut KBBI propaganda ialah penerangan (paham,pendapat,dan sebagainya) yang benar atau salah yang dikembangkan dengan tujuan meyakinkan orang agar menganut suatu aliran, sikap, atau arah tindakan tertentu. Ada pula definisi propaganda menurut Jacques Ellul. Ia mendefinikan propaganda sebagai komunikasi yang “digunakan oleh suatu kelompok terorganisasi yang ingin menciptakan partisipasi aktif atau pasif dalam tindakan-tindakan suatu massa yang terdiri atas individu-individu, dipersatukan secara psikologis dan tergabungkan di dalam suatu kumpulan atau organisasi”. Dalam revolusi , propaganda merupakan alat atau media dalam hal pelaksanaannya. Diibaratkan berperang , propaganda merupakan senjata untuk memenangkan perang tersebut. Tentu pemikiran ekstrem atau terlarang pada pemerintahan yang bersifat otoriter dibutuhkan propaganda agar bisa melawannya. Sebaliknya, pihak pemerintah yang otoriter pun butuh propaganda untuk mempertahankan kedudukan dan kekuasaannya. Pada sisi pemerintah di novel ibunda. Propaganda yang dilakukan pemerintah bisa dilihat pada kutipan pavel , yaitu :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun