Mohon tunggu...
Kuntoro Tayubi
Kuntoro Tayubi Mohon Tunggu... Journalist -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah ruh, dan menebar kebaikan adalah jiwaku. Bagiku kehidupan ini berproses, karena tidak ada kesempurnaan kecuali Sang Pencipta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Saatnya Santri Berkontribusi Nyata bagi Bangsa

22 Oktober 2018   19:37 Diperbarui: 22 Oktober 2018   19:47 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah era revolusi industri sekarang ini, para santri dihimbau untuk memperkokoh agama dan negara dengan cara turut berkontribusi. Agar menjadi negara yang bermartabat, berkemajuan, berkesejahteraan, berkemakmuran dan berkeadilan.

Hal itu diucapkan oleh Plt. Bupati Tegal, Umi Azizah saat membacakan amanat upacara Hari  Santri Nasional dari Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim, di Lapangan Pemkab Tegal, Senin (22/10/18).

"Saya meyakini, para santri yang hadir disini dapat memberikan kontribusinya. Kita mulai dari hal kecil, mulailah berkontribusi nyata pada pondok pesantren atau di lingkungan sekitar kalian," ujar Umi.

Umi mengingatkan kembali, bahwa Hari Santri Nasional muncul karena semangat resolusi jihad KH Hasyim As'ari untuk melawan penjajah. Resolusi Jihad adalah seruan ulama-santri yang mewajibkan setiap muslim Indonesia untuk membela kedaulatan Tanah Air dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Resolusi Jihad telah menyeimbangkan spiritualitas individu yang bersifat vertikal (hablun minallah) dengan kepentingan bersama yang bersifat horizontal (hablun minannas).

"Jika pada zaman dahulu resolusi jihad untuk melawan penjajah, saya minta resolusi jihad santri sekarang ini harus mendatangkan kedamaian," tegasnya.

Para santri lanjut dia harus bisa berjihad untuk melawan musuh-musuh yang sedang dihadapi bangsa Indonesia. Seperti hoaks, ujaran kebencian, polarisasi simpatisan politik, propaganda kekerasan hingga terorisme. Sesuai dengan tema peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2018 yakni Bersama Santri Damailah Negeri, maka saat inilah menjadi momentum santri sebagai pionir perdamaian.

Dengan karakter dari kalangan pesantren yang moderat, toleran dan komitmen cinta tanah air. Diharapkan mampu menyuarakan dan meneladankan hidup damai serta menekan lahirnya konflik di tengah-tengah keberagaman masyarakat.

"Mari tebarkan kedamaian, kapanpun, dimanapun, kepada siapapun," pesan Umi.

 Selain menggelar upacara, dalam peringatan HSN 2018 tersebut juga diberikan sejumlah hadiah bagi pemenang aneka perlombaan yang digelar dalam rangka HSN 2018.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun