Mohon tunggu...
Kuntoro Tayubi
Kuntoro Tayubi Mohon Tunggu... Journalist -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah ruh, dan menebar kebaikan adalah jiwaku. Bagiku kehidupan ini berproses, karena tidak ada kesempurnaan kecuali Sang Pencipta.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

IKM Tegal Terimbas Melemahnya Rupiah

12 Oktober 2018   19:00 Diperbarui: 12 Oktober 2018   19:08 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melemahnya  nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berdampak besar bagi pelaku Usaha  Kecil Menengah (UKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) di wilayah  Kabupaten Tegal. Tidak sedikit pelaku usaha yang menjerit karena bahan  baku yang dibutuhkan harganya naik. Mereka tidak punya pilihan lain  kecuali harus mengefisiensi produk.

"Dengan  adanya dollar naik, kami terpaksa melakukan efisiensi produk," kata  Direktur PT Gaya Teknik Logam, Sahudin, saat ditemui di tempat  industrinya di Desa Bengle, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Kamis, 11  Oktober 2018.

Dia  menyebut, hampir semua bahan baku mengalami kenaikan. Semula, harga  bahan baku berupa besi hanya Rp 8500 per kilogram. Namun sekarang, naik  menjadi Rp 12 ribu per kilogram. Dengan begitu, pihaknya mengambil  langkah lain yakni mencari material yang lebih murah.

"Walau murah, tapi kwantitas produk tetap kita jaga. Kita tidak akan menguranginya," ujarnya.

Menurutnya,  kendati rupiah melemah, tapi komponen motor roda dua yang diproduksinya  itu tidak mengalami penurunan. Justru permintaan semakin tinggi dari  perusahaan yang sudah bekerjasama dengannya. Sejauh ini, dia mengaku  sudah bekerjasama dengan Grup Astra.

"Kalau  sudah kerjasama, harganya memang stabil. Tapi kalau dijual di pasaran,  margin kita berkurang. Kurangnya mencapai 30 persen," ujarnya.

IKM  yang dikelolanya itu, tidak hanya memproduksi komponen motor roda dua.  Tapi juga komponen untuk kendaraan berat dan roda empat. Menurutnya,  untuk kendaraan berat, biasanya dia menyuplai ke Perusahaan Hino. "Kalau  dengan Hino, kita tidak kerjasama. Jadi margin kita akan turun,"  ucapnya.

Kepala  Dinas Perindutrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Tegal (Dispernaker)  Kabupaten Tegal Bambang Sutanto, saat melakukan pembinaan ke sejumlah  IKM di sekitar Kecamatan Talang bersama Yayasan Dharma Bhakti Astra  (YDBA) mengatakan, lemahnya rupiah terhadap dollar, dipastikan memang  mengurangi margin para pelaku usaha. Namun, jika pelaku usaha sudah  bekerjasama dengan perusahaan besar seperti AHM, maka harga sudah  disepakati dari awal.   

"Saat  ini, UKM dan IKM sedang melakukan revitalisasi untuk efesiensi, entah  di produksinya, maupun di bahannya. Itu karena imbas dari dollar naik,"  ungkapnya.

Dia  berharap, UKM dan IKM di Kabupaten Tegal mendapat perhatian penuh dari  pemerintah pusat. Hal itu karena melemahnya nilai tukar rupiah terhadap  dollar yang dapat mengakibatkan penurunan margin. Dia menghendaki adanya  subsidi silang seperti di negara Jepang.

"Harapan kami, pemerintah pusat memberikan insentif kepada UKM dan IKM di Kabupaten Tegal," pintanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun