Mohon tunggu...
Kuntoro Tayubi
Kuntoro Tayubi Mohon Tunggu... Journalist -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah ruh, dan menebar kebaikan adalah jiwaku. Bagiku kehidupan ini berproses, karena tidak ada kesempurnaan kecuali Sang Pencipta.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Digerogoti Tikus, Makanan Masih Tetap Dijual

31 Mei 2018   20:50 Diperbarui: 31 Mei 2018   21:09 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim Sistem Keamanan Pangan Terpadu (SKPT) Kabupaten Tegal terpaksa mengamankan beberapa makanan berbahaya di sejumlah pedagang pasar tradisional dan mini market. Diduga, makanan yang disajikan di tempat display itu mengandung rhodamin atau pewarna tekstil. 

"Ada tiga jenis makanan yang terpaksa kami amankan untuk di uji di laboratorium. Karena makanan ini terindikasi kandungan berbahaya," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal Meliansyori yang juga memimpin Tim SKPT ini saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Banjaran, Adiwerna, Kamis (31/5).

Ketiga makanan itu berupa kue kering yang berwarna mencolok. Selain itu, Tim SKPT juga menyita makanan lainnya seperti bleng, terasi, dan kue kering yang tidak dilengkapi label kemasan. Meski makanan itu sudah terindikasi mengandung rhodamin, tapi Meliansori belum bisa memastikannya. Karena harus di uji lab terlebih dulu di kantornya.  

"Dari informasi yang ada, pedagang memperoleh terasi ini dari pengepul yang berasal dari Suradadi," sambungnya.

Setelah menyita beberapa makanan di Pasar Banjaran, tim SKPT ini melanjutkan sidak di sejumlah toko modern di wilayah Kecamatan Kramat. Dari sidak itu, tim SKPT yang beranggotakan unsur Kepolisian, Satpol PP dan Dinkes ini menemukan sejumlah makanan dan minuman kedaluwarsa. Selain itu juga ditemukan puluhan produk pangan yang tidak mencantumkan tanggal kedaluwarsa dan kondisinya rusak serta tidak layak jual. 

"Terpaksa barang-barang itu kami sita," kata Dokter Meli, sapaan akrab Kabid Kesehatan Masyarakat ini.

Saat sidak di salah satu mini market itu, ada pemandangan yang sangat mengejutkan. Tim menemukan adanya segerombolan tikus yang memakan produk makanan yang berada di ruang display. Meli menganggap serius hal itu. Karena bisa mengancam kesehatan konsumen. Meli menegaskan, pihak manejemen mini market di wilayah Kecamatan Kramat itu harus dapat mengantisipasi adanya tikus di ruang display. 

"Saya berharap kepada pihak manejemen bisa memperbaiki ruang display. Terutama sistem pengendalian serangga dan vektor. Sehingga serangga dan hewan lainnya tidak bisa masuk ke dalam ruang display," tegasnya.

Sebelumnya, tim SKPT Kabupaten Tegal menemukan ikan terinasi yang mengandung formalin di Pasar Trayeman, Rabu (30/5). Sidak itu dipimpin Sekda Kabupaten Tegal Widodo Joko Mulyono.

Selain terinasi, tim juga menemukan daging olahan yang mengandung rhodamin. Para pedagang yang menjual barang-barang itu hanya diberi pembinaan supaya tidak mengulangi lagi. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun