Mohon tunggu...
Kuntoro Tayubi
Kuntoro Tayubi Mohon Tunggu... Journalist -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah ruh, dan menebar kebaikan adalah jiwaku. Bagiku kehidupan ini berproses, karena tidak ada kesempurnaan kecuali Sang Pencipta.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Bahan Kampanye Pilbup Tegal Tidak Efektif

25 April 2018   21:08 Diperbarui: 25 April 2018   21:26 928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Bahan Kampanye (BK) Pemilihan Bupati-Wakil Bupati (Pilbup) Tegal dinilai kurang efektif. Utamanya BK berupa pamflet gambar pasangan calon (paslon) pilbup. Mestinya, pamflet dipasang langsung oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di tempat-tempat strategis.

Tapi yang terjadi, pamflet dibagikan kepada para paslon melalui leason officer (LO) atau petugas penghubung paslon. Hal ini diungkapkan Anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Munif, saat ditemui di kantor DPRD setempat, kemarin.

Menurutnya, pemasangan pamflet yang dilakukan oleh paslon, dipastikan membutuhkan biaya. Misalnya, lem untuk menempelkan pamflet, dan biaya untuk tenaga pemasangan. Tidak mungkin para paslon memasang sendiri atau menyebarkan sendiri.

"Dan mereka pun (tenaga pemasang) harus dibayar. Sedangkan jumlah pamflet lebih dari 400 ribu lembar," kata Munif.

Munif mengaku khawatir jika pamflet itu penyebarannya tertunda. Dipastikan, jumlah partisipasi pemilih bakal berkurang. Sebab, masyarakat tidak bisa mengenal para paslon secara detail. Sekalipun ada banner atau baliho yang sudah dipasang KPU di sejumlah tempat, tapi itu tidak maksimal diterima oleh masyarakat.

"Kalau banner atau baliho kan hanya di pinggir jalan dan di jantung kota, tapi kalau pamflet bisa sampai ke pelosok desa. Dan sayangnya, anggaran untuk beli lemnya (untuk menempelkan pamflet) tidak ada," keluhnya.

Dia menyarankan, mestinya pengadaan pamflet disertai dengan alat pasang seperti lem dan lainnya. Sehingga para paslon atau tim kampanye tidak kesulitan saat hendak memasang pamflet tersebut. "Seharusnya anggaran dibagi dua. Sebagian untuk pengadaan pamflet, dan sisanya untuk lemnya," sarannya.

Sementara, Komisioner KPU Kabupaten Tegal Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat Nurfanani saat dihubungi menegaskan bahwa anggaran untuk pengadaan lem maupun untuk tenaga pemasang tidak ada. "Tidak ada (anggarannya)," ucapnya.

Sejauh ini, KPU hanya memfasilitasi pembuatan BK seperti brosur, pamflet dan poster. Selanjutnya, BK diserahkan kepada paslon melalui LO. Jumlah masing-masing sebanyak 492.291 lembar. Jumlah itu berbabis kepala keluarga (KK) yang berasal dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Tegal. Nantinya, setiap KK mendapatkan bahan kampanye itu dari masing-masing paslon.

"Kami (KPU) hanya memfasilitasi pembuatannya saja," tukasnya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun