Mohon tunggu...
KOMENS
KOMENS Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Komunitas Menulis di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Visi :Mengembangkan wadah Mahasiswa berprestasi di bidang karya tulis dan karangan bebas sesuai bakat yang di milikinya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jeritan Malam

21 April 2017   18:54 Diperbarui: 22 April 2017   10:00 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Terlepas dari apa yang dikatakan oleh banyak orang di sekitarku mengenai uji nyali yang pernah diadakan di kegiatan ekskul sekolah, aku tetap meyakini bahwa hal itu mustahil terjadi bahkan sangat sulit untuk dicerna oleh logika seorang anak SMP berumur 13 tahun. Kejadian aneh ini tidak hanya sekali atau dua kali tetapi telah berkali-kali terjadi di area lokasi sekolahku yang memang diyakini sudah ada sejak awal sekolah ini berdiri.

Awal kejadian aneh ini adalah saat pertama kali aku mengikuti kegiatan ekstrakurikuler kepanduan. Di awal kegiatan Ekskul ketika ada anggota baru bergabung maka ada sebuah tradisi dimana akan diadakan kemah bersama pada malam sabtu-minggu. Kemah disini berbeda dengan bersatu dengan alam sebab para peserta kemah bukan akan tidur di tenda melainkan di kelas-kelas yang menempati bangunan tua peninggalan zaman penjajahan jepang. Bangunan ini dipilih sebagai base tidur peserta sebab lokasinya dekat dengan lapangan utama dan mudah untuk diawasi semisal ada kejadian "tidak terduga" terjadi. Kala itu aku sudah bergabung selama kurang lebih 6 bulan dan menjabat sebagai  Bendahara 1 pada struktur inti organisasi. Namun pada kegiatan ini aku hanya bertugas sebagai bagian dari tim keamanan kegiatan. Tugas dari tim keamanan sendiri adalah memantau kondisi peserta serta kelancaran kegiatan, tak lupa juga menjaga kendaraan yang dibawa oleh peserta maupun panitia.

Diawal kegiatan tiada yang aneh, acara pembukaan dan penyambutan peserta baru dimulai pada sore hari tepatnya pukul 15.40 WIB. Seluruh peserta, panitia, dan guru pembimbing berkumpul di aula utama kecuali tim keamanan. Sebagian anggota keamanan memang ada yang mengikuti pembukaan tetapi hanya sekedar perwakilan, sebagian lainnya bertugas menjaga daerah sekretariat, menjaga kendaraan, stand by di sanggar pramuka dan berkeliling. Aku dan temanku roni mendapat tugas berkeliling. Meskipun sore hari dan keadaan masih agak ramai tetapi ketika aku dan roni singgah dikantin sekolah yang merupakan jalur terlarang bagi seluruh elemen kegiatan, kami merasakan sesuatu yang berbeda seperti perasaan tidak enak dan keinginan untuk terus menatap area tangga menuju ruang atas tempat penyimpanan gamelan dan pojokan kelas 8-F.

"Ron, kita nggak usah lama-lama di sini perasaanku nggak enak dan juga hari sudah mulai maghrib nih",kataku.

"Iya nih, dari tadi aku merasa nggak enak sama pojokan kelas itu, ditambah atas kita ruang gamelan yang terkenal angker",

Kami pergi meninggalkan kantin dan berjalan melewati kompleks area kelas 8 menuju masjid. Agar dapat sampai menuju masjid kami harus melewati area kamar mandi kelas 8 dan pohon jambu. Sesampainya di area sekitar pohon jambu kami tergoda untuk menengok area kamar mandi dan alangkah terkejutnya kami ketika melihat beberapa pintu kamar mandi membuka menutup dengan sendirinya. Pertama kami kira itu kakak kelas yang menggunakan kamar mandi sehabis kegiatan basket atau futsal tetapi semakin kami perhatikan ada sesuatu yang janggal dan membuat bulu kuduk kami merinding yaitu pintu yang terbuka tidak hanya satu tetapi semua pintu kemudian menutup dengan cepat seperti ada yang membanting dari dalam tetapi tidak ada tangan terlihat yang menarik gagang pintu dari dalam ditambah lagi jam sudah menunjukkan pukul 17.59 WIB memasuki waktu maghrib. Seketika itu juga kami memutuskan untuk meninggalkan tempat itu dengan mempercepat langkah kaki kami menuju masjid. Setibanya di sana kami istirahat sejenak sambil bersiap untuk melakukan sholat maghrib berjamaah bersama seluruh panitia dan peserta. Selepas kami beribadah, aku membuka pembicaraan dengan membahas kejadian barusan di kamar mandi kelas 8.

“Eh Ro, gimana tadi lihat ada orang keluar dari sana nggak??”

“Nggak ada Har, bahkan temen-temen sudah tak tanyain satu-satu katanya nggak ada yang mampir ke sana ekskul basketpun udah pada bubar.”

“Hah!?? Jadi yang kita lihat tadi apa???Jangan jangan !?”

“Ssssttt.. udahlah nggak usah dibahas nanti tambah ramai.”

Setelah itu kami melanjutkan tugas kami mengelilingi area sekitar lain hingga tiba waktu ganti shift dengan teman lainnya. Tidak ada yang janggal sewaktu kami melewati area kompleks kelas 7, semua berjalan mulus tidak seperti lokasi sebelumnya. Sembari berjalan berkeliling aku melihat jam yang ada dipergelangan tanganku, ternyata sudah menunjukkan waktunya pergantian shift. Kami segera bergegas menuju ke sekretariat. Setibanya di sekretariat kami dikejutkan dengan ramainya panitia yang bergerumul di sekitar area. Segera kami mendekat dan menanyakan ada hal apa dan kenapa bergerumul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun