Mohon tunggu...
Arjjuna Girindrawangsyaya
Arjjuna Girindrawangsyaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Catatan Perjalanan Pulang Kampung ke Muara Labuh, Sumatera Barat

19 September 2022   15:43 Diperbarui: 19 September 2022   15:54 1659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Pada tahun 2019, saya dan ibu saya berencana untuk pulang kampung atau yang biasa ibu saya bilang "balik kampong". Pada awalnya saya meminta kepada ibu saya untuk pulang kampung di tahun itu, karena pada bulan Januari hingga November saya memiliki kontrak kerja sehingga saya berfikir untuk menyisihkan uang saya supaya bisa pulang kampung bersama ibu saya. Ya walau tidak banyak namun itu bisa mempermudah ibu saya ketika membeli tiket atau keperluan lainnya.

Kampung saya terletak di Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat. Jarak dari kota padang ke Desa Muara Labuh sekitar 125.8km dengan lama perjalanan kurang lebih 4 jam. 

Ya memang cukup lama karena di sepanjang perjalanan dari padang ke kampung saya melewati banyak sekali jalan yang berbelok dikarenakan medan perjalanan yang berada di perbukitan dan pegunungan. 

Tentu saja bukan perjalanan yang mudah untuk anak anak dan orang tua lanjut usia namun untuk saya sendiri, pada pertama kali saya pulang kampung itu sangatlah perjalanan yang melelahkan namun di sepanjang perjalanan kita dapat liat pemandangan yang sangat indah sekali dari perbukitan, sungai, danau dan hutan.

Pada bulan Desember 2019 akhirnya saya dan ibu saya memutuskan untuk membeli tiket untuk pulang kampung, namun perjalanan ini ibu saya memilih untuk melewati jalur darat dan laut. 

Ketika ibu saya memberi tahu kalo kita pulang kampung menggunakan bus, ekspresi saya sangat senang karena saya akan mendapatkan pengalaman yang baru, dan kita juga akan melewati banyak pemandangan yang sangat indah dan beragam dari pemandangan kota besar, kota kecil, pelabuhan, laut, pegunungan dan lain-lain. 

Perjalanan dari Jakarta ke Muara Labuh berjarak 1,165km dan menghabiskan 2 hari 2 malam tergantung pada kondisi cuaca, jalan dan pihak travel yang berhenti di berbagai tempat peristirahatan.

Beberapa hari sebelum keberangkatan kita mendapatkan berita buruk dari travel busnya, mereka memberi tahu bahwa bus yang kita beli tiketnya mengalami kendala teknis jadi menurut ibu saya lebih baik di refund dan membeli dari travel yang lain. Karena maskapai lain sudah penuh jadi ibu saya memutuskan untuk menggunakan travel bus baru yang ratingnya cukup rendah. Tapi mau gimana lagi yang penting kita berangkat pulang kampung jadi kita membeli dari travel bus itu.

Pada di hari keberangkatan saya dan ibu saya berangkat dari rumah ke terminal kampung rambutan, sesampainya di sana kami menunggu bus yang kami akan naikan walau ada keterlambatan 30-45 menit. 

Pada akhirnya bus kami datang dan lalu kami menempatkan tempat duduk, ya karena sesuai dengan ratingnya beberapa fungsi di dalam bus sudah rusak seperti penutup ac yang tidak bisa di tutup, tidak lama dari itu sekitar 10-15 menit bus kami berangkat dari terminal.

Perjalanan pertama kita sedang mengarah ke Pelabuhan merak, perkiraan 2 sampai 3 jam ya pada awalnya saya dan ibu saya masih semangat melihat perjalanan, mendengarkan lagu, dan nyemil-nyemil makanan. 

Selama perjalanan ke merak pemandangannya yang kita sering kita lihat seperti masih ada gedung tinggi, perumahan dan pabrik. Sebelum menuju Pelabuhan Merak kita berhenti di Terminal Poris Plawad selama 15 menit hingga 30 menit. Setelah itu bus kami melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Merak selama 1 sampai 2 jam.

Sesampainya di Pelabuhan Merak kami tetap menunggu di dalam Bus menunggu antrian bus masuk ke dalam ferry, perasaan saya saat itu sangat senang karena saya suka dunia perkapalan kita menunggu antrian selama 30 sampai 45 menit sampai masuk kedalam ferry dan bus kami parkir. 

Selama di dalam ferry kita di larang untuk berada di dalam bus karena alasan keamanan jadi saya dan ibu saya pergi ke deck kapal untuk melihat pemandangan laut yang sangat indah di hari itu.

Tidak lama setelah berada di deck kapal tiba tiba berasa bergetar karena mesin kapal yang telah menyala, pada siang itu di kapal bisa dibilang cukup ramai namun masih tidak terlalu berkerumun, setelah kapal lepas dari Dermaga Merak, ibu saya mengajak untuk ke ruang istirahat saja tapi karena saya terlalu senang jadi saya ingin sekali berkeliling dari depan mulai haluan, deck dan sampai ke buritan, selama berada di kapal saya hanya bisa tersenyum lebar karena penuh dengan kesenangan yang jarang dirasakan.

Perjalanan laut ini menghabiskan waktu selama 1 hingga 2 jam, saya dan ibu saya duduk di deck selama perjalanan karena pemandangan laut dan cuaca yang sangat bagus hari itu dengan angin laut yang berhembus ke segala arah, selama di ferry saya duduk di haluan, saya bisa lihat menara mercusuar di pulau Tempurung, pulau Sangiang, dan kapal ferry lainnya. 

Pada akhirnya kami sampai pada Pelabuhan Bakauheni, saya dan ibu saya kembali ke bus kami bersama penumpang lainnya. Setelah kapal telah bersandar pintu untuk kendaraan dibuka dan semua mobil, bus, trunk berkeluaran satu persatu.

Lalu perjalanan berlanjut dari Bakauheni ke Muara Labuh dengan jarak 1,011km dan perjalanan ini adalah perjalanan yang sangat melelahkannya karena sepanjang hari kita berada di dalam bus, pada awalnya masi bersemangat dan santai berada di dalam bus saya dan ibu saya melakukan kegiatan santai seperti mendengarkan lagu, main game di hp, dan bercerita semasa muda ibu saya namun makin kelamaan berada di bus membuat jenuh dan karena tutup ac yang tidak bisa di tutup jadi saya kedinginan selama perjalanan, perjalanan dari Bakauheni ini pemandangannya ada perbukitan dan tanah lapang, menurut saya hanya ada sedikit sekali perkampungan di sekitar jalan tol beda sekali dengan yang ada di pulau jawa.

Pada malam nya sekitar tengah malam bus kami berhenti di restoran untuk beristirahat, ya tentu saja saya dan ibu saya langsung pergi ke toilet, kami tidak makan di restoran tersebut karena kami membawa makanan yang kami bungkus dari rumah untuk memperhemat biaya selama perjalanan, sekitar 30 menit kemudian bus kami berangkat lagi. Berselang beberapa waktu dan beberapa tempat berhenti kami pada akhirnya sampai di kabupaten Bungo, Jambi.

Disana kami turun di terminal Bungo, kami di jemput di sana agar kami tidak perlu memutar melewati Kota Solok, Sumatra barat. Jadi kami dari bungo memotong jalan melewati hutan dan melewati kebun sawit, setelah makan di daerah Bungo kami melanjutkan perjalanan ke Muara Labuh dengan jarak 161km dan selama kurang lebih 5 sampai 6 jam, akses jalan masih berupa tanah jadi akan sulit untuk ditempuh dan pas saat berada di hutan kami kehilangan sinyal, pemandangan di sana sangat bagus dan asri selama perjalanan itu kami melewati lembah, bukit dan jurang yang tentu saja membuat khawatir namun itu sangat seru.

Setelah keluar dari hutan kami mendapatkan sinyal kembali dan bertemu dengan jalan yang  di aspal, tidak lama dari itu perkiraan 2 jam kurang saya tiba di kampung saya, yaa perjalanan yang melelahkan si sebenarnya tapi setidaknya kita bisa tau dan menambah pengalaman baru dari hal itu, yaa itu dia perjalanan saya ke kampung halaman tercinta terimakasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun