Menjaga Imun Ketika Pandemi Covid-19 pada Tingkat Pendidikan Anak Usia Dini

Dewasa ini, pandemi covid-19 bukanlah hal tabu lagi. Pandemi ini selalu mengalami fluktuasi dalam angka penyebarannya. Tidak menutup kemungkinan pandemi ini menjadi salah satu momok yang sangat menakutkan di tengah masyarakat pada saat ini. Melihat pandemi yang belum atau sulit teraratasi, maka manusia dipaksa untuk menghadapinya. Masyarakat dipaksa untuk menghadapi realita hidup yang amat membingungkan. Situasi yang membuat masyarakat dilemma adalah ketika masyarakat dipaksa untuk mengikuti aturan pemerintah dengan aturan yang mengikat dan memaksa dengan alasan demi kesehatan, akan tetapi di sisi lain masyarakat juga memiliki pandangan tersendiri mengenai kebutuhan mereka yang tidak dapat dikendalikan segalanya oleh pemerintah. Meskipun pemerintah sudah memberikan beberapa langkah solutif secara progresif, hal ini belum tentu mampu diterima oleh masyarakat karena perbedaan latar belakang masyarakat itu sendiri sehingga mengakibatkan perbedaan pandangan mengenai pandemi ini.

Pandemi ini pun memberikan rasa dilema bukan kepada bidan perkeonomian saja, akan tetapi hampir segala bidan dan aspek yang ada dipaksa untuk beradaptasi kembali akibat adanya pandemi ini. Di bidang pendidikan juga mengalami perubahan. Subjek pendidikan dituntut untuk menyesuaikan diri dengan situasi sekarang ini, yakni segala sesuatu dilakukan secara jarak jauh atau dengan pembatasan tertentu. Pendidikan jarak jauh menjadi salah satu atau mungkin masih yang menjadi satu-satunya cara yang paling strategis dalam menghadapi situasi seperti ini. 

Pendidikan jarak jauh atau dapat disingkat PJJ ini dimulai dari tingkat PAUD hingga tingkat perguruan tinggi. Namun hal ini mengalami sedikit atau banyaknya kendala tergantung dari latar belakang masyarakat atau suatu golongan masyarakata itu sendiri. Di tingkat PAUD, pendidikan jarak jauh mungkin akan menjadi hal yang baru bagi guru, orang tua dan siswanya itu sendiri. Boleh dikatakan bahwa pendidikan jarak jauh mampu memberikan dampak posistif dan dampak negatif. Namun sebagai tingkat pendidikan yang paling rendah, PAUD harus mampu mensiasati PJJ ini dapat memenuhi 6 aspek perkembangan anak. Salah satunya mengenai aspek motoric nya.

Berolahraga bersama, bermain dsb, merupakan contoh kegiatan yang dapat dilakukan anak untuk mengembangkan aspek motoriknya, baik kasar maupun halus. Di SPS Mawar Merah yang beralamatkan di Kp. Sadang RT 03 RW 06 Desa Mekarjaya Kec. Cihampelas KBB, masih mengadakan sekolah tatap muka di tengah pandemi sekarang ini. Sekolah ini menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Alasan sekolah ini masih membuka sekolah tatap muka karena berbagai kondisi yang akhirnya menjadi bahan pertimbangan guru untuk melaksankan pembelajaran. Hal ini tidak menghalangi semangat guru, orang tua dan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. 

Namun di sisi lain, guru dan orang tua juga memiliki grup WhatsApp bersama sehingga mereka dapat berkomunikasi dengan lancar tanpa terikat ruang dan waktu. Meskipun pembelajaran di sekolah ini masih memprioritaskan tatap muka langsung, tidak menutup kemungkinan juga guru dapat mengadakan kelas online sewaktu-waktu. Guru kadang memberikan penugasa kepada orang tua agar membimbing anak-anaknya dalam Melaksanakan kegiatan pembelajaran online. Contohnya seperti, ketika guru memberikan tugas agar anak berolahraga di pagi hari, maka orang tua harus merekam kegiatan tersebut yang kemudian dilaporkan kepada guru melalui WhatsApp. 

Selalu ingat, menjaga imun itu penting. Dan salah satu cara untuk menjaga imun adalah dengan selalu giat berolahraga di pagi hari. Jangan lupa selalu jaga protokol kesehatan. Salam sehat