Mohon tunggu...
ariza fahlaivi
ariza fahlaivi Mohon Tunggu... Lainnya - Content Writer

Pengulas Buku

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Kitab Para Pencari Kebenaran, Risalah Khusus al-Ghazali untuk Para Salik

26 November 2019   17:24 Diperbarui: 26 November 2019   17:45 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diolah dari freepik.com

Tidak hanya sampai di situ, ternyata al-Ghazali juga memposisikan ketiga tingkatan tersebut pada maqam (kedudukan) yang berbeda pula. Semakin tinggi maqamnya, semakin sulit juga ujian dan jenis kenikmatan yang didapatnya. Berikut ketiga Maqam para pengikut tasawuf itu menurut al-Ghazali:

Maqam Mujahadah dan Mukabadah

Maqam ini adalah maqamnya murid. Pada maqam ini, seorang murid harus senantiasa siap dalam mencicipi kepahitan dan melawan kesenangan, serta hal-hal yang membangkitkan hawa nafsu.

Di sinilah letak keseriusan seorang salik diuji, apakah ia benar-benar memiliki tekad yang kuat atau hanya sekadar keinginan sesaat yang kebetulan menghampirinya.

Maqam Golongan Menengah

Pada tahap ini seorang salik sudah menemukan murad (yang dikehendaki). Namun, ia belum benar-benar menggapainya. Ia dituntut berpegang pada adab yang baik, memelihara kejujuran, dan kerap berpindah-pindah dari satu hal (keadaan) ke hal lain.

Maqam Tamkin

Mereka yang telah wushul kepada Allah masuk dalam golongan ini. Mereka berada pada posisi yang kokoh (tamkin); tidak berubah oleh berbagai kesulitan, dan tidak terpengaruh dengan beragam keadaan.

Mereka yang termasuk dalam golongan puncak ini senantiasa merasa bahwa lahirnya bersama makhluk, sementara batinnya bersama Allah swt. al-Ghazali menggambarkan keadaan mereka sebagai berikut: "Sekiranya seseorang dari tingkatan puncak ini berdiri di atas dataran bumi tertinggi, lalu tertiup angin kencang, ia tetap bergeming seujung rambut pun."

Pada akhirnya, kitab karya al-Ghazali ini berusaha merangkum nasihat-nasihat dan hal-hal yang berkaitan dengan pendakian seorang hamba dalam lakunya untuk menggapai Allah swt. yang pada puncaknya nanti mampu berdiri di hadapan Sang Maha Sejati dengan hati yang khusyuk.

Informasi Buku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun