Kelinci Sumatera (Nesolagus netscher) yang memiliki ciri-ciri warna belang dengan garis-garis kecoklatan, ekor bewarna merah, dan telinga pendek yang hidup liar di kawasan hutan tropis pegunungan Bukit Barisan Sumatera, Indonesia. Kelinci ini terakhir ditemukan pada bulan juni 2022, di daerah Saniangbaka, Solok. Sayangnya Kelinci Sumatera yang ditemukan dalam keadaan yang kurang baik, dan selang beberapa hari Kelinci Sumatera itu mati.Kelinci Sumatera yang keberadaannya sulit untuk ditemukan dan jumblah spesies sangat terbatas, termasuk 100 dari mamalia yang sangat besar potensinya punah (rentan punah). Sedih bukan? Karena kerusakan habitat Kelinci, seperti pengalihan lahan hutan menjadi lahan pertanian, dan banyaknya pembangunan di kawasan Bukit Barisan yang mengurangi lahan hutan pada kawasan Bukit Barisan menjadi alasan utaman keberadaan Kelinci Sumatera ini terancam.
Kelinci Sumatera merupakan satu-satunya spesies Kelinci asli dari Indonesia. Keberadaannya semakin sedikit, dan rentaan punah. Oleh sebab itu harapan kita supaya nantinya jumblah Kelinci Sumatera makin banyak, agar setiap generasi khususnya kita Indonesia, dapat melihat dan mengetahui bahwa Indonesia memiliki Kelinci asli satu-satunya dari Indonesia yakni Kelinci Sumatera. Menjaga habitat hutan agar tetap stabil jauh dari kerusakan ialah kunci utama keberhasilan kemungkinan spesies Kelunci Sumatera tetap terjaga, karena Kelinci ini sangat bergantung pada hutan. Dan apabila kita bertemu dengan Kelinci Sumatera, janganlah kita perjual belikan bahkan dibunuh, alangkah bijaknya apabila bertemu Kelinci Sumatera dalam keadaan apapun kita serahkan ke pada pihak-pihak konservasi, yang mana akan menyelamatkan Kelinci Sumatera, bahkan bisa dikembalikan ke habitatnya oleh pihak-pihak konservasi. Selamatkan Kelinci Sumatera agar terhindar dari kepunahan.
Ekosistem stabil ialah kunci utama dalam keberhasilan konservasi terhadap satwa-satwa yang terancam punah. Ekosistem tidak hanyak milik kita manusia, ekosistem ialah rumah bagi semua makhluk hidup. Setiap makhluk hidup memiliki hak tersendiri buat hidup, jadi alangkah naifnya apabila kita merusak hutan yang mana itu ialah rumah bagi banyak makhluk hidup. Salam konservasi