Mohon tunggu...
Ariyadi Rusdi
Ariyadi Rusdi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ariyadi Rusdi

Sekadar menulis, apa saja.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kabar Kota

25 Agustus 2021   19:23 Diperbarui: 25 Agustus 2021   19:34 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

di sepanjang halte-halte yang sepi
aku memanggil namamu.
suara-suara kecilku terbentur ke dalam kesia-siaan.
suara-suara besarku terselubung ke dalam kantong celana dan rahasia.
 
mengapa kaumenjauh:
memilih diam. memilih ruang sunyi.
 
mengapa kaumasih ingin
memanjat keheningan di matamu sendiri?
 
tidakkah kau tahu:
orang-orang kecil adalah masalah besar.
orang-orang besar adalah masalah kecil.
 
tidak selamanya kita tidak akan memahami:
mengapa matamu dan mataku selalu jatuh ke dalam tatap yang kerdil.
mengapa yang di kerdilkan selalu yang tidak punya status sosial yang tinggi.
 
barangkali keadilan di matamu-di mataku seperti pot bunga di taman kota:
yang paling mekar di sanjung dengan seluruh undang-undang dan
yang layu dipercumakan.
 
tidak ada yang bisa kujangkau,
sempurnahlah ketidakadilan.
 
Ariyadi Rusdi

Makassar, 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun