Mohon tunggu...
Aris Zulkarnaen
Aris Zulkarnaen Mohon Tunggu... Relawan - Mahasiswa ilmu komunikasi

aris.z.ar20@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Melawan Radikalisme Apakah Bisa?

7 Desember 2019   11:47 Diperbarui: 7 Desember 2019   12:07 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

MELAWAN RADIKALISME APAKAH BISA ?

Oleh: Aris Zulkarnaen

Paham-paham radikal di indonesia adalah suatu permasalahan yang sampai kini pemerintah tidak bisa mencegah dan mengendalikan paham-paham radikal yang tersebar di negara indonesia. Pertanyaannya apakah bisa pemerintah mengantisipasi dan menghapuskan paham-paham radikal tersebut? 

Radikalisme bukan hanya sebatas masalah perihal tentang ideologi, radikalisme memiliki pengertian yang lebih dari pemikiran tentang ideologi, karena radikalisme merupakan bibit timbulnya terorisme, namun tidak semua paham-paham radikal bisa menjerumuskan seseorang terhadap tindakan terorisme.

Karena terorisme hanya akan tumbuh dan berkembang tergantung dimana tubuh inangnya berada, jika ia hidup di tanah yang sangat subur penuh dengan element pendukung maka ia akan sangat cepat sekali tumbuh dan berkembang begitu pula sebaliknya jika tubuh inangnya tidak bisa memberikan element pendukung untuk tumbuh dan berkembang maka ia aka sulit untuk menemukan tempat untuk berpijak.

Seperti itulah paham radikal yang tumbuh dimasyarakat tergantung diamana ia tumbuh dan bagaimana paham itu bisa berkembang keadaan ini bisa menjadi landasan tolak ukur radikalisme dimasyarakat. Bagaimana cara pemerintah menanggulangi dan mencegah paham-paham radikal yang berkembang dimasyarakat itulah yang menjadi pertanyaan dan belum pasti apa jawaban paling tepat serta efisien dengan keadaan, bagaimanakah cara pemerintah harus menghadapinya?

Bagaimana legitimasi tentang radikalisme yang ada dimasyarakat apakah ada yang mengatur perihal itu ? pemerintah berulang kali berupaya untuk menanggulangi  dan mencegah paham radikal dimasyarakat namun sampai saat ini masih belum kita lihat hasil dari proses deredikalisasi tesebut.

Namun, dalam pemikiran politik saat ini radikalisme kerap menjelma menjadi sesuatu yang entah kenapa selalu dititik beratkan dengan agama, para manipulator politik yang menyebarkan paham-paham irasional yang memanfaatkan kekuatan agama demi kepentingannya kerap mengatas namakan agama dibalik jubah politik busuknya.

Kelamnya para tokoh manipulator itu sangat ingin sekali mendapatkan perubahan, perubahan yang sangat cepat bagaikan revolusi yang mereka gencarkan dengan menggunakan paham radikal sebagai senjata yang menyebar dan bersemayam dimasyarakat. Manipulator agama itulah kata yang sering dipakai dizaman sekarang banyak paham radikal yang mengatas namakan agama namun padahal tidak ada hubungannya dengan agama, lucu sungguh sangat lucu apakah yang pemerintah lakukan? Apakah mereka diam saja tertidur dibalik meja kekuasaan? 

Doktrin yang didasarkan perbedaan dimasyarakat membuat paham radikal sangat mudah masuk dan menyatu disebuah sarang pemikiran, kelompok radikal ini kemudian dengan perlahan membawa pemikirannya tersendiri ke tengah masyarakat luas dan berusaha merasionalisasikan pemahaman serta ideologi mereka dengan mengimplementasikannya dalam wujud-wujud perubahan yang radikal dan melawan tatanan sosial yang seharusnya diatur dan diawasi oleh pemerintahan.

Aksi-aksi radikal yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu didasarkan atas perbedaan pandangan dan ideologi yang simplitis. Dan pertanyaan selanjutnya adalah kenapa agama islam selalu di kait-kaitkan dan dihubung-hubungkan dengan tindakan radikal yang dilakukan oleh beberapa oknum?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun