Bencana letusan gunung berapi merupakan hal yang cukup wajar di Indonesia. Mengingat Indonesia berada di atas tiga lempeng tektonik dunia yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik dan Lempeng Indo-Australia yang menyebabkan negara ini memiliki banyak gunung berapi. Gunung Semeru menjadi salah satu gunung berapi aktiv yang berada di Jawa Timur yang juga dikenal sebagai Paku Bumi Jawa. Pada hari Sabtu, 4 Desember 2021 Gunung Semeru kembali erupsi mengeluarkan awan panas yang menyebabkan 3.697 jiwa harus mengungsi, 2.970 unit rumah, 38 fasilitas pendidikan terdampak, dan 1 unit jembatan terputus. Sementara korban meninggal dunia sebanyak 34 jiwa, 17 jiwa hilang, 56 jiwa luka-luka dan banyaknya korban terdampak sebanyak 5.205 jiwa.
Akibat dari bencana yang menyababkan banyak kerugian ini, pemerintah melalui Kementrian PUPR bergerak untuk membangun tempat relokasi para korban terdampak. Lokasi yang dipilih untuk pembanguna relokasi berada di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro. Lokasi tersebut dipilih karena dianggap aman dari aliran lahar dan juga lokasi ini tidak menghadap langsung ke kawah Gunung Semeru melainkan membelakanginya. Pemerintah membagun hunian tetap (huntap) sebanyak 1.951 unit dengan tipe 36 yang juga dilengkapi dengan fasos dan fasum.
MBKM Proyek Kemanusiaan yang dapat dikonversikan ke dalam mata kuliah. Disini UNTAG Surabaya mengkonversikannya ke dalam mata kuliah KKN dan mengirimkan 2 tim untuk mengikuti kegiatan volunting pada gelombang ke dua ini
Dengan adanya pembangunan relokasi terdampak APG Semeru ini, IAI Jawa Timur membentuk satuan kerja Semeru (SATKER Semeru) yang berkolaborasi dengan beberapa perguruan tinggi di Jawa Timur mengadakan kegiatan volunting bagi mhasiswa arsitektur. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya menjadi salah satu kampus yang ikut serta dalam kegiatan ini. Program ini masuk dalamTujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah  merancang perpustakaan yang dapat menjadi fasilitas penunjang pendidikan anak-anak di area relokasi. Harapannya, perpustakaan ini dapat menjadi tempat belajar dan memotivasi anak-anak untuk lebih bersemangat dalam belajar pasca terjadinya bencana di tempat tinggal yang baru. Selain itu diharpkan juga dengan adanya perpustakaan anak-anak memiliki budaya literasi.
Konsep yang digunakan dalam mendesain perpustakaan ini adalah modern. Dimana pada bagian interior dan exterior di desain dengan semenarik mungkin, sehingga anak-anak atau para siswa tertarik untuk mengunjunginya. Pada bagian interior, furrniture didesain dengan warna-warna yang cerah dan colorfull sebagaimana yang disukai anak-anak. Konsep dari perpustakaan ini juga mengusung konsep menyatu dengan alam. Seperti pada fasad membentuk geometri yang menyerupai ranting pohon. Lalu pada lantai satu area baca mengusung konsep teras. Lalu pada bagian lantai dua menggunakan full kaca dan kaca sliding di dua bagian sisi yang menghadap luar sehingga view dari luar bisa dirasakan dari dalam. Diharapkan melalui desain perpustakaan yang menarik dapat menambah minat anak-anak di relokasi semeru untuk membaca dan memotivasi mereka untuk terus belajar meskipun berada di tempat tinggal dan lingkungan baru.