Mohon tunggu...
Politik

Kritik untuk Jonru Ginting yang Menganggap Dirinya Tidak Menghina

1 September 2017   14:39 Diperbarui: 1 September 2017   14:45 1503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangpan layar Tahzibu-t Tahzibjilid 3 halaman 465

ULAMA BESAR mazhab Syafi'i, bernamaIbnu Hajar al-Asqalani, meriwayatkan dalam kitabnya,Tahzibu-t Tahzibjilid 3 halaman 465, bahwa di zamanImam Malik, ada seorang perawi hadits bernama Sa'ad bin Ibrahim bin 'Abdurrahman bin 'Auf.

Di halaman kitab tersebut, Ibnu Hajar menukil kesaksianIbnu Ma'in, bahwa suatu ketika, Sa'ad bin Ibrahim ini MEMPERTANYAKAN NASAB/ORANG TUA Imam Malik, dan di luar dugaan, Imam Malik ternyata marah/tidak suka, dan beliau kemudian tidak sudi meriwayatkan hadits dari Sa'ad.

"Sesungguhnya dia (Sa'ad) pernah mempertanyakan nasab Malik, dan karena sebab hal itu Malik tidak meriwayatkan (satu pun hadits) darinya (Sa'ad)". Tahzibu-t Tahzibjilid 3 halaman 465

Catatan: Perlu diketahui, Sa'ad bin Ibrahim bin 'Abdurrahman bin 'Auf adalah perawi hadits yang dinyatakan tsiqah(terpercaya) oleh para ulama besar ahli hadits lain yang sezaman dengan Imam Malik, namun hanya Imam Malik saja yang tidak sudi mengambil hadits yang diriwayatkan oleh Sa'ad, hanya gara-gara Sa'ad mempersoalkan nasab/orang tua Imam Malik!

Bayangkan, wahaiJonru, Imam Malik, seorang imam mazhab besar, pendiri mazhab Maliki, sampai marah hanya karena nasabnya dipertanyakan!Makaalangkah tidak ber-etika-nya engkau tatkala mempertanyakan, bahkan dengan nada derogatory, orang tua kandung seorang presiden, seorang pemimpin negeri ini, BapakPresiden Joko Widodo.

Dan engkau dengan pongah dan lugunya menganggap diri berada dalam kebenaran, merasa tidak menghina, dan merasa membela Islam.

" Sebaik-baik pemimpin kalian adalah yang kalian cintai dan mereka mencintai kalian, kalian mendo'akan mereka dan mereka mendo'akan  kalian." (Hadits Shahih Muslim 3454, riwayat 'Auf bin Malik).

"Barangsiapa yang memuliakan penguasanya Allah tabaraka wata'ala di dunia, maka Allah akan memuliakannya pada hari kiamat, dan barangsiapa yang menghinakan penguasanya di dunia, maka Allah akan menghinakannya pada hari kiamat."(Musnad Ahmad, Imam Ahmad bin Hanbal, hadits 19952, riwayat Abi Bakrah).


CATATAN TERAKHIR UNTUK JONRU:
Berbicaralah apapun sesuka Anda, namun jangan pernah sekali-sekali berani mengklaim bahwa tindakan bodoh dan tidak sopan Anda selama ini sebagai tindakan yang ISLAMI. Semoga Allah memberi hidayah kepada Anda. Aamiin. []

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun