Mohon tunggu...
Aris Ritonga
Aris Ritonga Mohon Tunggu... Foto/Videografer - 4 Hal yang membuat orang lupa diri: Harta, Tahta, Wanita, dan Aris Ritonga

Saya suka berolahraga, berkelana, dan membuat vidio. Saat ini saya sedang berdoa dan berusaha agar nanti dimasa depan saya bisa menjadi cinematography wedding.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kekerasan Seksual

11 Desember 2019   13:00 Diperbarui: 11 Desember 2019   13:09 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kekeran Seksual

Kekerasan seksual adalah suatu tindakan atau action seseorang yang mengarah pada ajakan seksual tanpa persetujuan. Kekerasan seksual bisa merujuk pada tindakan yang berbau seksual yang disampaikan secara fisik dan non - fisik. Contohnya, menggoda bagian tubuh perempuan, menyentuh bagian tubuh, dan lain-lain. Hal ini termasuk kekerasan seksual dan pelecehan seksual. Kekerasan seksual ini sangat berbahaya kepada kaum perempuan. Karena yang sering menjadi korban adalah kaum perempuan. Hal ini menyebabkan dirinya tersebut merasa tidak nyaman, merasa direndahkan martabatnya, dan terancam keselamatannya. Kekerasan seksual ini tidak hanya terjadi kepada seseorang yang berusia tujuh belas tahun ke atas. Bahkan ada juga anak yang dibawah umur tujuh belas tahun juga pernah menjadi korban kekerasan seksual. 

Masalah ini bisa saja terjadi karena faktor lingkungan, perkembangan teknologi yang bisa mengakses konten yang berbau seksual, maupun kaum perempuan itu sendiri. Kenapa perempuan juga menjadi faktor terjadinya kekerasan seksual?  Bukannya dia sering menjadi korban?  Lalu kenapa dia yang menjadi faktornya? Perempuan juga bisa menjadi faktor munculnya kekerasan seksual karena kita sering melihat perempuan tersebut mengumbar auratnya di depan umum. Mulai dari rok pendek,  celana yang ketat, menampakkan tubuh bagian dada,  dan lain-lain. Hal ini justru lebih sering terlihat di depan umum. Maka tak heran jika masalah ini kerap terjadi karena di lingkungan yang umum. Tentu manusianya tak memiliki emosional yang bersifat homogen yang artinya satu jenis.

Di lingkungan umum manusianya bersifat heterogen atau beragam-ragam sifat. Nah, kekerasan seksual kerap terjadi di lingkungan umum karena calon korban tersebut mengumbar bentuk tubuhnya yang sekiranya layak untuk dia dalam melakukan aktivitas. Jadi di lingkungan yang heterogen ini, bisa saja calon pelaku kekerasan seksual tersebut terpancing hawa nafsunya untuk berbuat kekerasan seksual. 

Akibat dari kekerasan seksual ini dapat menyebabkan korban menjadi: depresi, kehilangan percaya diri, takut untuk bersosialisasi, merasa dirinya yang paling rendah, bahkan trauma yang hebat. Hal ini dapat kita antisipasi, agar kita jauh dari ancaman atau tindakan kekerasan seksual, dengan cara sebagai berikut: 

1. Tolak mentah-mentah ketika ada ajakan atau rayuan yang mengacu pada perbuatan seksual. 

2. Pakailah pakaian yang sopan (tidak terlalu mengumbar aurat) ketika sedang berada di lingkungan umum. 

3. Kenali bentuk - bentuk kekerasan seksual 

4. Laporkan pelaku pada pihak yang berwajib jika pelaku sudah melampaui batas. 

5. Jangan mudah terpancing ketika digoda. 

Mungkin itu saja sedikit tentang kekerasan seksual menurut opini dari saya, kurang dan lebihnya saya mohon maaf, sekian dan terima kasih. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun