Mohon tunggu...
Arisma Prabandari
Arisma Prabandari Mohon Tunggu... Lainnya - Hay. Aku Risma, Mahasiswa asal Demak. Salam kenal👋😊

Penulis lepas, yg kalo waktu senggang suka curahin ide ke dalam tulisan. Semoga suka.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nestapaku

4 Desember 2020   14:43 Diperbarui: 4 Desember 2020   14:58 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sesaat berkilat tentangmu di hatiku
Meruntuhkan segala kefaktaan dunia fana
Menorehkan sisi-sisi keangkuhan
Menggeming di kubangan perasaan

Entah apa lagi yang harus ku luapkan
Entah apalagi yang harus diperdebatkan
Entah bagaimana lanjutan ikatan perasaan
Logikaku membual, arah hatiku tak sejalan

Kini...
Yang sudah terencana perlahan pucat memudar
Bukan lagi keharmonisan, melainkan kehampaan
Padahal, badai itu bisa saja menyembunyikan pelangi
Dari kejauhan angkasa yang mencampuri senyum cakrawala

Sang surya pun masih tersenyum dengan sinar hangatnya
Sedang aku? masih saja bergeming, mendekap dalam kubu mimpi
Mimpi seputih salju yang ternyata berganti selabirin lara
Mencekam pilu dalam bumbungan nestapa

Sampai kini...
Masih terlukis indah bayangmu di pelupuk mata
Merombak serbuan angin di palung kesakitan
Sampai aku terhenti dan tertawa
Tertawa atas hubungan konyol ini
Tentang kisah yang tak seharusnya ku tulis dalam bait-bait istimewa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun