Blitar – Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri kelompok 36 gelombang 12 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) gelar pembutan tempat cuci tangan sederhana yang bahan dasarnya terbuat dari kaleng bekas (21/11/20).
Menurut koordinator PMM kelompok 36, Aris Listiyo Nugroho (22), proker ini bertujuan untuk mengolah barang bekas yang masih bisa dipakai dan mematuhi salah satu protokol kesehatan yaitu cuci tangan di desa Ngembul, Kec. Binangun, Kab. Blitar.
“ Tentunya proker ini bertujuan agar di Desa Ngembul ini ada tempat untuk cuci tangan dan juga meminimalisir limbah kaleng dilingkungan sekitar” Ujar Aris.
Kaleng bekas yang awalnya kurang berguna menjadi berguna setelah disulap menjadi tempat cuci tangan oleh tim PMM UMM. Setelah menyulap kaleng menjadi tempat cuci tangan, lalu anggota PMM kelompok 36 meletakkan kaleng tersebut di dekat Musholla, pos ronda dan dekat pemukiman warga sekitar di Desa Ngembul.
Masyarakat sekitar sangat mengapresiasi kegitan proker kami, karena sebelumnya belum ada tempat cuci tangan yang disediakan oleh desa tersebut kecuali di pintu masuk kantor desa. Masyarakat juga tidak menyediakan tempat cuci tangan di depan rumah mereka karena harga wastafel yang dijual di toko relatif mahal.
“ Saya sangat senang dengan adanya tempat cuci tangan yang ada di dekat rumah saya karena saya tidak perlu masuk ke dalam rumah dulu buat cuci tangan jika pulang dari pasar” Ungkap ibuk Surini (42).
“ Kami ikut senang jika masyarakat disini juga senang, Kami harap tempat cuci tangan ini dijaga kebersihannya agar tidak ada jentik nyamuk di dalam kaleng tempat cuci tangan “ Jelas Kelvin (22), salah satu anggota PMM.
Kegiatan ini memiliki manfaat yang banyak untuk masyarakat sekitar, salah satunya adalah mematuhi protokol kesehatan dengan cara mencuci tangan menggunakan sabun setiap habis melakukan aktifitas apapun.