Mohon tunggu...
Aristo Lamboru Landukati
Aristo Lamboru Landukati Mohon Tunggu... Buruh - Mahasiswa

Menjinakkan imajinasi agar tak liar mempermainakan naluri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sabana

12 April 2019   07:14 Diperbarui: 12 April 2019   07:23 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teramat jauhTangan mengayuh samudera
Ketika hari berlalu dan musim beradu
Menghadirkan kenangan
Menyayat ingatan

Memburu Fajar
Yang mengusik memoar
Menantang petang
 mengundang petualang

Sabana Sepi
Ditemani lelaki penunggang kuda
Menghalau sapi
Saat kemarau dibakar matahari

Semilir  angin
Dihamparan sabana
Membuat terpana
Pada ringkikan kuda yang berpacu
Pulang ke kandang

Pada sabana yang menantang
Juga rumput yang berdendang
Mengajak berani di punggung kuda
Pada pasola dan pacuan yang menantang

Kepada Petualang sepertiku
Somoga kau tak lupa
Pada pasir putih bersama denting gong dan tambur
Menunggu kita menari
Kembali di pangkuan harum cendana
Pulau sumba


Kupang, 08 April 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun