     Diera mileniel saat ini sangat jarang tentunya mendapati Mahasiswa atau pemuda berkumpul dalam dan berdiskusi bercerita tentang kemajuan sebuah bangsa. Tetapi di era ini, mahasiswa kehilangan jiwa dan jati dirinya karena mahasiswa ataupun pemuda tak mampu bertahan dengan kemajuan zaman yang semakin maju.Â
     Mahasiswa atau sebagai Pelopor perubahan diharapkan sebagai solutor dari setiap persoalan kemasyarakatan yang sangat kompleks. Berkaca dari hakikat akan kepeloporan diatas sehingga diatara sekiaan banyak kesadaran mahasiswa dan pemuda menghadirkan sebuah Organisasi sektoral bersifat kesamaan asal daerah yaitu ' Ikatan Pelajar Mahasiswa Asal Sumba Timur ' (IPMASTIM ) yang berdomisi di Kota Kupang. Organisasi IPMASTIM yang terbentuk dari pergolakan ide 31 Maret 1992 awalnya bernama ' Rimang La Pada Njara Hammu ' yang pada akhirnya pada tanggal 4 April 1996 menjadi IPMASTIM yang tetap menjaga eksistensinya hingga saat ini memasuki usia 27 Tahun.Â
      Sebagai bagian dari menjalankan visi dan misi serta melakukan regenerasi kader yang berkelanjutan demi mewujudkan cita-cita penderiannya yaitu melahirkan pemuda Sumba Timur tanggap serta kritis juga inovatif demi mampu menghadapi zaman yang semakin maju demi pembangunan daerah, teristimewa mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
      Sehingga hari ini tanggal 15 Februari 2019 mengadakan kegiatan periodik organisasi yaitu Masa Penerimaan Anggota Baru ( MPAB ). Kegitan yang juga diresmikan oleh Ir. Marthen Yunus, MP seorang Dosen peternakan Undana menyampaikan dalam sambutannya " Pemuda atau mahasiswa harus mampu menjadi tulang punggung pembangunan daerah dan bangsa serta mampu mengkritisi segala keganjalan pembangunan daerah karena itulah kita hadir dalam sebuah organisasi sehingga mampu menembus batas jendela kelas perkuliahan yang memenjarakan kekritiaan mahasiswa dan pemuda.
    Hal serupa juga disampaikan Simson Njrumana, selaku Ketua Termandat IPMASTIM-Kupang dalam sambutannya mengharapkan para calon anggota dapat mengikuti kegiatan dengan baik dan menjadi garda terdepan dalam menyelesaikan polemik masyarakat dan menjadi cerdas apalagi menghadi pemilu sehingga para anggota nantinya menjadi pemilih cerdas.
 " Jadikan semua orang adalah guru, semua tempat adalah sekolah, semua buku adalah ilmu "  Ki Hajar Dewantara.
