Mohon tunggu...
Aristo Lamboru Landukati
Aristo Lamboru Landukati Mohon Tunggu... Buruh - Mahasiswa

Menjinakkan imajinasi agar tak liar mempermainakan naluri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Sajak untuk Maduro

4 Februari 2019   21:23 Diperbarui: 5 Februari 2019   23:37 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Massa yang tengah melakukan unjuk rasa (KOMPAS/DIDIE SW)

Deretan huruf dalam kata
Merangakai banyak cerita dan peristiwa
Cerita yang kudapat dari buku kusam dan berdebu
Pemberian sahabat karibku

Lembaran kertas yang kuselami  
Bercerita tentang negaramu
Negara dan rakyat yang berdikari
Dari sebuah revolusi Bolivarian

Revolusi rakyatmu
Seperti buah yang mereka jatuhkan
Bukan karena sudah matang
Tapi karena kehendak sendiri
Jika boleh kupakai kata dari Che Guevara

Kau berdaulat atas rakyatmu
Dan juga alammu  
Itu kalian rajut di tahun 1999
Revolusi itu tetap menjadi apimu

Dari layar smartphone aku melihatmu
Aku memang tak mengenalmu
Juga tak dekat denganmu
Apa lagi menyalamimu

Dari smartphone pula  
Aku menangis untukmu
Juga menyanyi pada hujan  
Hingga Semesta mendukungmu

Imprealis itu merampas hakmu
Menyita kemerdekaanmu
Merobek cita-citamu
Tak sadar mereka melacurkan diri
Hanya untuk minyak dalam perut bumi negaramu

Dari seberang lautan  
Kita terpisah ribuan kilo
Untukmu dan rakyatmu
Aku berkumdang dalam diam
Demi kedaulatanmu

Hasta La Victoria Siempre
Patria O Muerte

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun