Mohon tunggu...
Ari Sipahelut
Ari Sipahelut Mohon Tunggu... Human Resources - Musafir

Musafir yang melangkah selangkah demi selangkah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Panas Mengeluh, Hujan Bersungut

16 September 2017   16:55 Diperbarui: 17 September 2017   01:49 1257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Beberapa hari terakhir ini, cuaca di kota Jayapura tergolong unik. Pada pagi sampai siang hari, cuaca terasa sangat panas menyengat. Sedang pada malam hari Jayapura malah diguyur hujan. Teringat, beberapa tahun lalu pun saat menghadiri upacara pemakaman salah seorang kerabat, matahari sangat menyengat. Karena cuaca yang sangat panas itulah, maka banyak dari kami yang mengeluhkan panasnya cuaca. Bukan hanya panas yang disunguti, ketika hujan mulai turun pun sebagian dari kita/kami bersungut dengan mengatakan bahwa cuaca tidak bersahabat. Karena itulah, muncul sebuah istilah: "panas mengeluh, hujan bersungut". 

Kita seringkali menganggap bahwa sebagai manusia, kitalah yang paling berhak menentukan bagus atau tidaknya cuaca di tempat kita tinggal. Hal itu kita pikirkan karena kita ingin agar semua pekerjaan atau aktivitas kita tidak terganggu dengan keadaan cuaca. Dengan berpikir seperti itu, maka sebenarnya kita sedang melatih diri kita untuk menjadi manusia yang suka mengeluh dan bersungut. Pertanyaan bagi kita, "apakah kita layak mengeluh dan bersungut ketika cuaca atau kehidupan tidak sesuai dengan keinginan kita? Padahal apa yang kita menyunguti dan keluhkan itu berada di luar kendali kita sebagai manusia". 

Ada baiknya kita menerima dengan ikhlas cuaca yang diberikan untuk manusia apapun cuaca yang dialami. Kita perlu belajar untuk senantiasa bersahabat dengan alam. Perubahan iklim yang terjadi saat ini pun, langsung atau tidak langsung semuanya terjadi karena ulah kita sendiri. Pada intinya, saya berpendapat bahwa sangat tidak pantas bagi kita untuk mengeluhkan atau bersungut akan cuaca yang kita rasakan. 

Mungkin saat ini, kita mengeluh bahwa cuaca sedang sangat panas. Namun apakah kita tahu dan sadar bahwa ada banyak orang bahkan mahkluk yang merindukan panas matahari menyinari bumi? Mungkin kita bersungut akan hujan yang turun. Namun apakah kita sadar dan tahu bahwa masih banyak manusia yang merindukan hujan turun karena daerah mereka sangat membutuhkan air hujan untuk kebutuhan setiap hari? Ketika kita belajar menerima segala cuaca yang kita rasakan, seharusnya bukan lagi kalimat: "panas mengeluh hujan bersungut". Tetapi kalimat yang kita ucapkan: "panas menikmati, hujan bersyukur". 

Salam dari Papua 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun