Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Penulis, Pemerhati hubungan internasional, sosial budaya, kuliner, travel, film dan olahraga

Penulis buku Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. http://kompasiana.com/arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

99 Cara Menemukan Ujung Selotip Nastar

29 Maret 2025   07:26 Diperbarui: 29 Maret 2025   07:26 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampul buku 99 Cara Mudah Menemukan Ujung Selotip Nastar, sumber foto: WAG the Writers

Menjelang berakhirnya Ramadhan 1446 H atau 2025 M, di media sosial beredar gambar sebuah sampul buku "99 Cara Menemukan Ujung Selotip Nastar" karya Prof. Yebete Kashitau. 

Sontak saja kehadiran cover buku ini menarik perhatian mengingat judulnya yang sangat menggoda tentang cara menemukan ujung selotip nastar, salah satu kue tradisional Indonesia yang sangat populer dan menjadi favorit banyak orang, terutama saat hari raya Idul Fitri atau Lebaran.

Sudah menjadi tradisi setiap Lebaran bila kue nastar banyak disajikan sebagai hidangan pembuka atau sebagai camilan saat berkumpul dengan keluarga dan teman. Rasanya yang lezat dan unik, dengan perpaduan antara selai nanas yang manis dan kulit kue yang renyah, membuat kue ini disukai banyak orang.

Alasan lain yang menyebabkan kue nastar popular di saat Lebartan adalah karena kue ini relatif mudah dibuat dan tidak memerlukan bahan-bahan yang sulit ditemukan.

Selanjutnya kue nastar seringkali disajikan sebagai simbol kebersamaan dan keramahan saat Lebaran. Kue ini biasanya dibagikan kepada tamu dan keluarga sebagai tanda hormat dan persahabatan.

Adapun alasan terakhir adalah kue nastar memiliki daya tahan yang cukup lama, sehingga dapat disimpan dan disajikan beberapa hari setelah Lebaran.

Dalam penyajiannya kue nastar sering ditaruh di toples yang ditutup rapat dan seringkali diselotip untuk mencegah kelembaban udara masuk ke dalam toples, sehingga kue nastar tetap kering dan renyah.

Baca juga: Lebaran Tidak Mudik

Dengan ditutup dan diselotip, kue nastar akan terhindar dari debu dan kotoran lainnya masuk ke dalam toples, sehingga kue nastar tetap bersih, dapat lebih tahan lama dan tidak menjadi rusak karena paparan udara dan kelembaban.

Nah di tengah kehadiran nastar di toples yang diselotip ini kerap muncul kesulitan saat membuka toples dan cerita-cerita lucu yang menyertainya, seperti kue nastar yang menempel di selotip atau selotip yang tidak mau lepas, belum lagi kesulitan mencari ujung selotip di toples sehingga perlu kesabaran untuk menemukannya.

"Gue udah coba untuk membuka toples kue nastar, tapi selotipnya tidak mau lepas di jari. Karena kesal, akhirnya gua pakai gunting untuk memotong selotip," cerita seorang teman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun