Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mau Negara Kuat? Minum Jamu

21 Januari 2020   06:17 Diperbarui: 21 Januari 2020   06:32 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramuan Jamu Mentjos dlam toples / foto pribadi

Pada suatu malam usai pulang kantor, saya menyempatkan diri mampir ke warung Jamu Bukti Mentjos di Jalan Salemba Tengah. Berbeda dengan warung jamu pada umumnya, warung Jamu Mentjos memiliki interior mirip kafe dengan meja panjang mengelilingi penjual dan kursi-kursi yang agak tinggi.

Ramuan jamu yang sudah berbentuk bubuk terlihat ditata rapih dalam toples bernomor dan diletakkan di rak. Sebuah papan bertuliskan "Rakyat Sehat Negara Kuat" terpampang di salah satu bagian di tempat penjualan.

Di sudut lain, terdapat beberapa meja emat persegi dengan setiap mejanya dikelilingi empat kursi. Bentuk warung saat ini sangat berbeda sekali dengn saat pertama kali didirikan pada tahun 1950. Sebuah foto hitam putih yang terdapat dalam brosur memperlihatkan bangunan awal warung jamu yang sangat sederhana.

"Mbak, ada jamu untuk mencegah atau mengobati gangguan sakit jantung?," begitu pertanyaan yang saya dengar dari seorang pengunjung warung jamu

"Ada pak, itu ramuan nomor 55 namanya Sijantung.  Ramuan tersebut untuk mengobati gangguan kesehatan seperti jantung sakit atau lemah, dada sesak, berdebar-debar cepat lelah karena  jalannya darah tidak lancar, " begitu jawab si mbak penjaga warung

"Kalau untuk memperkuat daya tahan tubuh atau vitalitas pria juga ada mbak," tanya yang lainnya sambil tersenyum

"Ada juga pak, nomor 15, namanya Satria Plus Ginseng," jawab si mbak

Saya yang awalnya hanya mendengarkan kemudian ikut nimbrung dalam percakapan dan bertanya "Selain ramuan tersebut,  ramuan apa lagi yang tersedia?"

"Banyak pak, seperti tercantum di menu setidaknya ada 59 jenis ramuan jamu yang dapat diminum langsung disini atau dibawa pulang, " jawab si mbak.

Begitu sedikit cuplikan percakapan yang saya simak di warung Jamu Mentjos. Percakapan yang menyiratkan keingintahuan masyarakat mengenai berbagai racikan jamu dan khasiatnya untuk menjaga kesehatan atau melakukan pengobatan,  

Warung Jamu Mentjos di masa awal seperti tampak di brosur warung tersebut. Dok. Waroeng Djamoe "Boekti Mentjos"
Warung Jamu Mentjos di masa awal seperti tampak di brosur warung tersebut. Dok. Waroeng Djamoe "Boekti Mentjos"
Sejak lama masyarakat Indonesia pada umumnya sudah mengenal jamu sebagai minuman obat alami yang berkhasiat untuk menjaga kesehatan, serta menyembuhkan berbagai penyakit. Kebiasaan membuat dan minum jamu diwariskan secara turun temurun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun