Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gabriel Edoway Anak Muda Penerus NKRI dari Papua

11 Juli 2019   06:53 Diperbarui: 11 Juli 2019   07:54 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penuklis berbincang-bincang dengan Gabriel Edoway setelah pertemuan dengan jajaran BPIP / foto Aris Heru Utomo

"Gabriel, menurut kamu, apakah semangat bekerjasama sama dan disiplin sejalan dengan Pancasila?" tanya yang lainnya pula

"Iya, tentu saja sejalan. Kan Pancasila itu merupakan suatu nilai kebaikan yang ada dalam kehdiupan keseharian kita," jawab Gabriel

"Gabriel hapal dong sila-sila Pancasila?" ujar si penanya lebih lanjut

"Iya hapal" jawab Gabriel sambil kemudian menyebutkan satu-persatu sila-sila Pancasila dengan lancar.

"Ngomong-ngomong, sebenarnya apa sih harapan Gabriel terhadap anak-anak Indonesia?," kali ini saya yang bertanya  

"Saya berharap teman-teman bisa menjadi orang yang memiliki kepribadian baik. Karena kitalah penerus masa depan bangsa, yang akan membangun Indonesia," jawab Gabriel sambil kemudian menutup pembicaraan dengan salam Pancasila.

Salam Pancasila adalah salam yang diperkenalkan Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri pada tahun 2017 dalam sebuah acara di Istana Bogor. Salam tersebut dilakukan dengan mengangkat lima jari kanan lurus di atas pundak seperti orang menghormat, kemudian berseru "Salam Pancasila". Salam tersebut untuk menunjukkan bahwa tanggung jawab untuk mengormati dan melaksanakan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi berbangsa dan bernegara dipanggul bersama oleh seluruh elemen masyarakat, bukan hanya pemerintah atau BPIP saja.

"Lho kok Gabriel tahu salam Pancasila?." sela penanya yang tadi bertanya soal Pancasila

"Lho kan tadi bapak-bapak dan ibu-ibu disini yang memberi tahu," jawab Gabriel sambil tersenyum lebar

"ha ha ha ha" terdengar tawa bersama di ruang tempat pertemuan untuk membenarkan pernyataan Gabriel yang terakhir  

Berbincang-bincang dengan Gabriel benar-benar sangat mengasyikan. Ia bukan hanya tangkas dan tanpa ragu dalam menjawab setiap pertanyaan, ia pun kerap bertanya balik layaknya seorang anak. Di tengah pertanyaan yang diajukan, ia kerap bertanya jika pertanyaan yang diajukan dirasa kurang jelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun