Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pancasila dan Liga Champions

3 Juni 2019   06:12 Diperbarui: 3 Juni 2019   08:56 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis live di televisi / Foto pribadi

Tidak ada yang kebetulan di muka bumi ini. Bahkan sebuah kebetulan yang amat kebetulan adalah tetap rencana Tuhan yang tidak pernah meleset. Begitu pula halnya dengan penyelenggaraan peringatan haril lahir Pancasila dan final Liga Champions Eropa yang sama-sama digelar di hari dan tanggal yang sama yaitu Sabtu, 1 Juni 2019, di bulan Ramadan yang penuh berkah, bukanlah suatu kebetulan semata.

Bukan pula suatu kebetulan apabila saya mengikuti kedua peristiwa tersebut. Saya mengikuti upacara dan menjadi salah seorang anggota Panitia peringatan hari lahir Pancasila 1 Juni 2019 di halaman gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, dan diwawancara live di salah satu stasiun televisi swasta. 

Dinihari 2 Juni 2019 WIB (1 Juni 2019 waktu Madrid) saya kemudian menjadi salah satu penonton televisi yang menyiarkan langsung pertandingan final Liga Champions antara Liverpool vs Totenham Hotspur di stadion milik klub Atletico Madrid.

Pancasila adalah filsafat, dasar, dan ideologi Negara yang pertama kali dicetuskan oleh Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945. Di bawah lambang negara kita, burung Garuda, tercantum motto nasional berbunyi "Bhinneka Tunggal Ika" (berbeda-beda, tetapi tetap satu) yang mencerminkan bahwa persatuan merupakan salah satu sila Pancasila.

Sedangkan sepak bola adalah suatu cabang olah raga yang menggunakan bola dengan tim berjumlah sebelas pemain dan menjadi cabang olah raga yang sangat diminati dan digemari oleh sebagian masyarakat dunia. Bahkan di sebagian besar Negara Amerika Latin, sepak bola sangat dipuja dan seolah-olah menjadi agama kedua bagi mereka.

Lalu bagaimana keterkaitan antara Pancasila dan sepakbola?

Pancasila yang dirumuskan 74 tahun lalu diperingati oleh bangsa Indonesia setiap tanggal 1 Juni guna meneguhkan komitmen untuk mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila, saling toleran, hidup rukun, gotong royong, serta melawan paham-paham anti-Pancasila, demikian disampaikan Presiden Joko Widodo dalam cuitan di akun twitter beliau.

Apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo tersebut sejalan dengan keberagaman kondisi geografis, flora, fauna, hingga aspek antropologis dan sosiologis yang menyelimuti masyarakat Indonesia, hanya dapat dirajut dalam bingkai kebangsaan yang inklusif. 

Proses internalisasi sekaligus pengamalan nilai-nilai Pancasila harus dilakukan dan tertanam dalam hati yang suci dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti halnya gelaran peringatan hari lahir Pancasila yang dilaksanakan setiap tahun, gelaran final Liga Champion juga dilakukan setiap tahun, meski tanggalnya tidak selalu sama. 

Final Liga Champions digelar guna meneguhkan komitmen kompetisi sepakbola Eropa dan semangat perjuangan yang terus berkembang di dalam diri pemain dan para penontonnya yang sangat beragam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun