Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Di Kota Ini, VW "Kodok" Masih Dipakai dan Jadi Taksi

30 Januari 2019   08:36 Diperbarui: 30 Januari 2019   19:35 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di antara dua Taksi VW Kodok di Taxco / Foto Aris Heru Utomo

Berkunjung ke suatu kota dan berkeliling menggunakan kendaraan pribadi sepertinya sudah biasa. Akan terasa berbeda jika kita menggunakan kendaraan khas di kota tersebut untuk berkeliling dari satu tempat ke tempat lain dan melihat-lihat pemandangan di sekitarnya. 

Hal ini yang saya lakukan ketika pada 25 Januari 2019 lalu berkunjung ke Taxco de Alarcon atau disingkat Taxco (dibaca Tasko), sebuah kota tua di negara bagian Guerrrero, sekitar 170 km sebelah Barat Daya Mexico City.

Di Taxco terdapat kendaraan angkutan umum taksi yang kerap berseliweran menyusuri jalan-jalan sempit dan berliku serta menanjak dan menurun, kendaraan tersebut adalah taksi Volkswagen Beetle atau akrab disebut VW Kodok. 

Ratusan VW Kodok berwarna putih dengan tulisan "Taxi" di atas kendaraan dan lingkaran merah bertulisan nama perusahaan taksi di pintu kendaraan berseliweran berbaur dengan VW Kodok milik pribadi berwarna-warni seperti merah, hitam, hijau, biru ataupun kuning.

VW Kodok merah dan putih, pribadi dan taksi / Foto Aris Heru Utomo
VW Kodok merah dan putih, pribadi dan taksi / Foto Aris Heru Utomo
Penggunaan VW Kodok sebagai angkutan umum taksi di Taxco tentu saja menarik karena mobil mungil berpintu dua yang pernah menjadi ikonik dan legenda dunia ini, sebenarnya sudah dihentikan produksinya oleh pabrikan VW sejak tahun 2003. 

Pertama kali diproduksi pada tahun 1938, atas permintaan Adolf Hitler guna memenuhi kebutuhan kendaraan murah bagi masyarakat Jerman.

Produksi VW Kodok dihentikan seiring dengan terus menurunnya penjualan VW Kodok yang terbilang drastis menjelang tahun 2000-an dan rencana pabrikan VW untuk memusatkan perhatian pada pengembangan mobil listrik.  

Pada masa keemasannya, VW Kodok pernah diproduksi besar-besaran di Mexico City dan bahkan sempat dijadikan armada taksi sekaligus menjadi ciri khas salah satu alat transportasi massal. 

Namun sejak dihentikannya produksi VW Kodok pada tahun 2003, Pemerintah Mexico City pun kemudian mulai meminta perusahaan taksi menggunakan kendaraan empat pintu sebagai armada baru. Sejak itu taksi VW Kodok di Mexico City pun perlahan mulai menghilang digantikan armada taksi berpintu empat atau Uber.

Sejak tersingkir sebagai angkutan umum dari jalan raya Mexico City, lantas kemana VW Kodok yang masih berjalan dengan baik tersebut? Salah satu jawabannya adalah ke Taxco seperti disinggung di atas. Di kota ini VW Kodok masih sangat banyak digunakan sebagai taksi, meski beberapa kendaraan baru sudah mulai menggantikan.

Di kota tua yang pada tahun 1440 pernah menjadi tempat tinggal mayoritas penduduk Bangsa Aztec dan kemudian dikembangkan oleh Rodrigo de Castaneda dari Spanyol sejak tahun 1529 sebagai kota penghasil tambang perak terbesar di Meksiko, VW Kodok masih dipandang sebagai kendaraan yang cocok untuk melintasi jalan-jalan kota yang sempit dan berliku serta penuh tanjakan dan turunan dengan kemiringan hingga 45 derajat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun