Mohon tunggu...
Aris Balu
Aris Balu Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Menulis seputar fiksi dan fantasi || Bajawa, Nusa Tenggara Timur

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Gadis Gagak (Full)

19 Maret 2023   11:57 Diperbarui: 19 Maret 2023   12:00 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: https://creator.nightcafe.studio/

Sesaat setelah lagu berikutnya dimainkan, Selena menarik tangan Santos meninggalkan ruangan dansa. Mereka menaiki tangga lalu menuju balkon untuk mencari udara segar.  Berbekal minuman di tangan, keduanya tenggelam dalam obrolan hangat nan panjang ditemani cahaya rembulan.

"Lalu Jonas bilang pada ayahku, 'Meski dewa berkenan sekalipun, tuan Santos tidak akan bisa mengayunkan pedang dengan benar. Aku pernah bertemu wanita penghibur dengan genggaman yang lebih kuat dari tuan muda,' begitu katanya." Seru Santos sambil tertawa terbahak-bahak. 

Selena ikut tertawa bukan hanya karena lelucon Santos, tapi karena melihat sisi yang sangat berbeda dari sang tuan muda ketika alkohol mempengaruhinya. Keanggunan dan wibawa yang ia miliki seolah terganti oleh kehangatan seorang kawan lama yang tidak pernah hilang meski terpisahkan oleh waktu.

"Jadi kau tidak belajar ilmu pedang lagi?" Tanya Selena.

"Ayah sudah bosan mencarikanku guru. Lagian aku juga merasa kalau kekerasan tidak cocok untukku. Jadi aku memutuskan untuk mempertajam hal lain selain ujung pedang."

"Seperti apa?"

"Pikiranku.."

Seketika bunyi ledakan terdengar dari lantai bawah. Kaget, Santos berlari menuju tangga untuk melihat apa yang terjadi.  Pintu depan hancur berkeping-keping karena ledakan. Beberapa saat kemudian puluhan orang bersenjata tajam mulai memasuki ruangan dansa. Mereka mengenakan rompi tebal berwarna hitam beserta kain abu-abu yang menutupi wajah.

"Apa itu tadi?" Tanya Selena yang mengikuti Santos dari belakang. Nafasnya tak karuan karena panik.

"Bandit." Aneh. benar-benar aneh_ pikir Santos.

Bandit? menyerang kediaman Qasillas? mereka pasti sudah bosan hidup. Segera Santos merangkul jemari Selena dan menariknya menyeberangi ujung tangga melewati lorong menuju ruangan di sudut rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun