Mohon tunggu...
Aris Balu
Aris Balu Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Menulis seputar fiksi dan fantasi || Bajawa, Nusa Tenggara Timur

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Film "The Whale (2022)": Obesitas, Penyesalan, dan Tanggung Jawab

17 Maret 2023   20:29 Diperbarui: 18 Maret 2023   21:12 3069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Whale 2022 (KOMPAS.com)

Tema dalam film ini juga patut untuk mendapat perhatian. The Whale menggunakan teknik komparasi yang efektif ketika film ini menyinggung buku "Moby Dick" karya penulis legendaris, Herman Melville. Buku ini menjadi kunci cerita yang menghubungkan karakter Charlie dengan putrinya Ellie.

Moby Dick merupakan paus yang diburuh oleh kapten Ahab dan narator dalam buku, Shamael yang mungkin harus saya bahas dalam review terpisah.

Secara sederhana, Moby Dick melambangkan perlawanan manusia terhadap takdir tuhan.  Kapten Ahab menentang keberadaan paus tersebut yang merengut nyawa para pelaut, sama seperti Charlie dan Ellie di dalam film yang menentang takdir yang menerpa mereka.

Percakapan karakter Charlie dan Thomas, si Pengkothbah menunjukan bagaimana Charlie menyalahkan Tuhan atas apa yang terjadi pada kekasihnya. 

Sementara itu, Ellie melihat dunia dengan kacamata kebencian, karena rasa bencinya terhadap sang ayah yang meninggalkan dirinya di usia 8 tahun untuk hidup menjadi pasangan gay. 

Namun sebagai seorang ayah, Charlie tak ingin melihat Ellie terjerumus dalam penderitaan yang sama. Ia mewariskan semua uang yang didapat dari mengajar untuk putrinya sebagai bentuk tanggung jawab finansial, tanpa sepeserpun ia gunakan untuk berobat ke rumah sakit. 

Selain itu Charlie juga berusaha mengingatkan putrinya akan jati diri sebagai seorang gadis yang baik yang peduli terhadap penderitaan dunia melalui narasi sempurna akhir cerita yang saya harap dapat ditonton sendiri oleh teman-teman setelah membaca review ini.

Konflik bermuara dalam ledakan mahadahsyat  ketika pada ending cerita, ulasan "Moby Dick" menjelma menjadi penghubung jiwa Charlie dan Ellie, bahwasanya penyesalan hanya dapat disembuhkan melalui tanggung jawab.

Itulah review singkat tentang film "The Whale" yang begitu menggugah cara pandang saya dalam menulis cerita. Konflik lokal yang dikemas secara kompleks, penampilan dari aktor-aktor berkelas, hingga penempatan tema yang efisien menghadirkan pengalaman menonton film drama yang tak mampu diungkapkan melalui kata-kata, sekeras apapun saya mencoba.

Oleh karena itu, saya melarang teman-teman untuk melewatkan film yang berisi penampilan comeback  Branden Fraser tersebut, serta ikut berenang bersama saya dalam samudra mahakarya sutradara  Darren Aronofsky.

Terimakasih sudah membaca. :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun