Mohon tunggu...
Aris Balu
Aris Balu Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Menulis seputar fiksi dan fantasi || Bajawa, Nusa Tenggara Timur

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Salgado

8 Agustus 2022   06:44 Diperbarui: 8 Agustus 2022   06:58 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: https://www.klikmania.net/sebastiao-salgado-mengubah-600-hektar-hutan-gundul-menjadi-hijau/

Doni mengecutkan dahi, tak mengerti akan apa yang dikatakan pak tua didepannya.

"Itu kata-kata yang bagus, tapi aku sama sekali tidak paham maksudmu pak."

"Hidup ialah pilihan yang kita buat setiap detiknya, nak. Buah dari pilihan itu mungkin saja yang selama ini kita dambakan, atau mungkin yang akan selalu kita sesali. Namun akan lebih baik jika kita tetap mengambil pilihan yang kita percayai, lebih baik menekan tombol pada kamera dari pada membiarkannya diatas lemari." Jelas Salgado sebelum melanjutkan, 

"Kekasihmu telah membuat pilihannya, nak. Ia ingin hidup bersamamu. Memori yang akan kalian buat mungkin tidak sempurna, tapi setiap detiknya terlalu berharga untuk tidak dicoba."

Doni kembali tersenyum melirik pria botak beralis tebal yang duduk didepannya. Sungguh pria yang menarik. Entah apa yang sudah ia alami hingga mampu melihat dunia dengan mata penuh keyakinan. Namun ia merasa ada kebenaran dibalik kata-katanya. Bahwasanya kehidupan bukanlah masalah yang terus dipikirkan, melainkan kenyataan yang tinggal dijalani. Pria tua ini benar. Ia dan kekasihnya telah memilih jalan bersama, keraguan seharusnya tak payah ia hiraukan.

"Kau masih berada di sini dua hari lagi, pak? Aku akan senang jika kau datang ke pernikahanku, mungkin minum bir bersama lagi." Ujarnya.

"Tentu saja, nak." Jawabnya melahirkan memori yang membenak pada seorang anak muda, gambaran akan cahaya putih minimarket, akan lantai berdebu berselimutkan abu rokok, akan senyuman yang lahir dari sekaleng minuman serta persahabatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun