Mohon tunggu...
KKN  111 Keboireng
KKN 111 Keboireng Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Perbankan Syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

belajar, belajar, dan belajar

Selanjutnya

Tutup

Money

Bagaimana Perkembangan Perbankan Syariah di Tahun 2021?

28 Oktober 2021   13:50 Diperbarui: 28 Oktober 2021   13:55 1156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Sebelum membahas tentang perkembangan perbankan syariah di Indonesia, apa itu devinisi atau pengertian dari perbankan syariah? Perbankan syariah merupakan suatu bank yang dalam kegiatan usahanya berdasarkan alqur'an dan hadits. Sistem pada perbankan syariah pun jauh berbeda dengan perbankan konvensional, di mana pada perbankan konvensional menggunakan sistem bunga sedangkan pada perbankan syariah menggunakan sistem bagi hasil. Karena di dalam islam bunga termasuk riba yang diharamkan, maka dari itu sistem pada perbankan syariah memakai prinsip bagi hasil.

Mungkin saat ini kita lihat, masyarakat sudah banyak mengenal perbankan syariah. Tetapi itu hanya kemungkinan saja, ternyata jika dianalisis masih juga terdapat masyarakat yang minim pemahamannya tentang perbankan syariah. Semua ini bisa dikarenakan perluasan pada jaringan perbankan syariah kurang menyeluruh atau kurang menyebar luas.

Selain minim pemahaman tentang perbankan syariah, masyarakat juga masih ada yang enggan untuk mengakses layanan atau produk yang disediakan perbankan syariah, ini semua dibuktikan dengan adanya ungkapan-ungkapan dan munculnya pemahaman dari beberapa kalangan seperti: bank syariah itu tidak jauh berbeda dengan bank konvensional, meminjam di bank syariah  atau baitul mal wat tamwil (BMT) lebih mahal dibandingkan dengan bank atau lembaga keuangan konvensional (Mu'alim, 2008;vi). Faktanya ungkapan tersebut mencuraikan kelemahan perbankan syariah, serta mereka yang meragukan sistem pada perbankan syariah memang sering terdengar. Untuk itu perlu adanya perubahan yang berbeda dari biasanya pada sistem perbankan syariah, dalam artian harus memiliki jalan keluar atau trobosan agar masyarakat tidak berpaling. Jalan keluar dan trobosan yang dimaksud adalah dalam bentuk bank syariah yang ringan tangan dan murah hati dalam berbagi.

Seiring berjalannya waktu dengan melihat kelemahan-kelemahan perbankan syariah serta mereka yang masih meragukan sistem pada perbankan syariah,  perbankan syariah pun mulai memperbaikinya dengan harapan agar dapat memaksimalkan perekonomian masyarakat diberbagai sektor serta dapat mengembangkan perbankan syariah jauh lebih luas lagi.

Lalu, bagaimana perkembangan perbankan syariah di Indonesia pada tahun 2021? Di Indonesia perbankan syariah mulai tumbuh dan berkembang pesat sampai saat ini. Hal tersebut dibuktikan dengan mulai tumbuh dan berkembangnya jumlah Bank Umum Syariah, jumlah Unit Usaha Syariah, jumlah BPRS beserta kantor-kantornya, jumlah DPK dan jumlah pembiayaan yang disalurkan, serta jumlah asset yang sangat memuaskan.

Hal serupa juga dapat dilihat dari data OJK pada Januari 2021, bahwa terdapat 34 pelaku usaha perbankan syariah di Indonesia. Yaitu yang terdiri dari 14 Bank Umum Syariah (BUS), dan 20 Unit Usaha Syariah (UUS) serta 163 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Dari jumlah 20 UUS itu 7 diantarannya berasal dari bank umum swasta nasional yang termasuk UUS Bank Permata, BTN, Cimb Niaga, Maybank, OCBC NISP, Sinar Mas dan Danamon. UUS ini adalah unit usaha syariah dengan kontribusi besar bagi perbankan syariah. Selebihnya, 13 UUS yang lainnya berasal dari bank daerah.

Di tahun 2021 ini, Indonesia juga telah memiliki bank syariah terbesar yang dinamai dengan BSI ( Bank Syariah Indonesia), yang beroperasi sejak tangggal 1 Februari 2021. Yang mana BSI ini merupakan hasil dari penggabungan antara tiga bank syariah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Yang terdiri dari PT Bank Syariah Tbk (BRIS), PT Bank BNI Syariah (BNIS), serta PT Bank Syariah Mandiri (BSM).

Demikian pula dengan asset Bank Syariah Indonesia telah mencapai Rp 245,7 triliun, sedangkan modal intinya 20,4 triliun. Dengan jumlah sekian, bank syariah dapat masuk ke top 10 bank terbesar  di Indonesia dari sisi asset, lebih tepatnya diurutan ke-7.

Dari uraian-uraian di atas dapat ditarik kesimpulan, jika kita ingin menabung dan bertransaksi yang sekiranya tidak mau berurusan dengan riba, maka bank syariah adalah solusinya. Demikian pula, seiring berjalannya waktu, di negara kita Indonesia telah banyak berdiri bank-bank syariah yang dapat membantu memaksimalkan perekonomian diberbagai sektor. Tentunya dilihat dari data diatas perbankan syariah ini juga tidak kalah maju dengan perbankan konvensional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun