Mohon tunggu...
Ari Pratiwi
Ari Pratiwi Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Anak dan Keluarga

Dosen dan Psikolog

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Toxic Parent: This is Real!

21 Juli 2021   07:00 Diperbarui: 23 Juli 2021   05:25 2363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toxic parents bisa berdampak negatif pada perkembangan anak. Toxic parent terkadang tidak bisa dideteksi oleh orang luar karena penampakan orangtua dan keluarga ini bisa saja tampak baik-baik (Twinsterphoto via KOMPAS.com)

Orangtua tidak terkoneksi dengan anak dengan cara yang bermakna. Orangtua mungkin tidak hadir secara fisik, emosional atau finansial. Mereka tampak di rumah setiap hari namun tidak terlibat secara emosional dengan anak dan lebih memikirkan diri sendiri. Dismissive parent dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :

a) Stepford parent

Orangtua melakukan apa yang mereka pikir perlu dilakukan karena hal tersebut harus dilakukan, bukan karena kebutuhan si anak. Dari luar, orang akan melihat keluarga ini baik dan orangtua memperhatikan anak.

Hal ini menjadi lebih sulit untuk anak karena mereka akan merasa bersalah. Mereka akan merasa seharusnya mereka bersyukur hidup dengan orangtua yang baik, namun sebenarnya tetap merasa empty dan tidak terhubung secara emosi.

b) Prerogative parent

Orangtua menganggap parenting adalah pilihan dan membuat anak merasa seharusnya mereka bersyukur telah dilahirkan dan diberikan segala hal oleh orangtua apapun itu, termasuk pilihan yang dipilihkan orangtua.

Orangtua akhirnya menjadi menentukan hidup anak namun bukan berdasar kebutuhan anak tapi karena kebutuhan orangtua itu sendiri.

Misal, orangtua memperhatikan anak karena ingin diperhatikan, bukan karena benar-benar memperhatikan anak

c) Acquaintance parent

Orangtua memenuhi kebutuhan anak mereka, tampak baik dan sopan. Lebih tampak seperti “cognitive love map”. Saling mengagumi, sopan satu sama lain tapi tidak terlibat emosi yang mendalam (mungkin seperti orang Jawa jaman dulu. Ibu sopan ke ayah, ayah menghargai ibu, tapi sebenarnya tidak terlibat secara emosi. Ibu menyusuh anak sopan ke ayah, ayah juga baik sabar ke anak, tapi tidak ada emosi yang meluap-luap)

d) Donor parent

Orangtua hanya sebagai orangtua biologis lalu tidak pernah mengurusi anak. Anak tidak tahu kapan orangtua akan hadir dan tidak. Orangtua tidak dapat diandalkan kehadirannya oleh anak.

3) Contemptuous parent

Orangtua adalah juri dan hakim terhadap perilaku, kebutuhan, keinginan dan mimpi anak. Mereka sangat suka mengkritik, mengutuk, meremehkan dan melakukan pemerasan secara emosi. Sarkas, sinis, menggunakan nama panggilan, memutar mata, mendengus. menghina dan memberikan guyonan kasar.

Misal, memanggil anak pemalas hanya karena tidak segera melakukan yang diminta orangtua, pembohong ketika salah memberikan informasi. Orangtua melakukan “pembunuhan karakter” anak.

a) Zealot

Orangtua yang fanatik terhadap pemikiran mereka sendiri dan akan menggunakan kekuatan dan otoritas mereka untuk mendominasi, mengontrol atau memanipulasi anak mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun