Bakda subuh, rumah saya di ketuk orang, kebetulan saya akan tilawah usai sholat subuh. Saya buka pintu rumah ternyata ada cak Budi warga gang kalanganyar Putatlor
Cak Budi langsung bilang "mas nyuwun tulong, anak kulo Bade babaran, butuh mobil kesah rumah sakit Benowo, sak Niki larene taksih teng Bu bidan Inul, Amargi mobilepun Bu bidan Inul mogok" sontak saya iya kan, "inggih, jenengan rumiyen, mangke kulo susul, kulo tak salin rumiyen" jawab saya.
Usai ganti pakaian saya langsung meluncur ke bidan Inul, rupanya disana sudah menunggu bidan Inul dengan 2 perawat (mbak Nelin & mbak Enggi) sambil menenteng infus dan berkas. Mobil langsung saya putar balik untuk mempermudah evakuasi.
Tak kira yg ikut cuma 2 perawat, pasien yang akan melahirkan dan cak Budi, ternyata istri dan ibu mertuanya cak Budi juga ikut.Â
Dari bilik perawatan bidan Inul, mbak Maisaroh yang akan melahirkan di bopong cak Budi masuk ke dalam mobil, kemudian didampingi perawat Nelin duduk, sedangkan Bu mahmudah dan Mak rukayah harus naik mobil lewat bagasi belakang dengan cara melompati kursi baris ketiga, sedang di depan saya dan perawat Enggi.
Alhamdulillah walaupun mobil kecil 5+2 akhirnya muat juga walaupun berdesakan.Â
Di pagi yg masih sepi, saya pacu kecepatan 60-80 KM/jam sambil saya putarkan murottal Qur'an dengan harapan si ibu yg akan melahirkan diberi ketenangan.Â
Tepat jam 06.05 sampai juga di IGD RSI Darus Syifa Benowo. Alhamdulillah langsung ditangani dengan cepat oleh pihak rumah sakit.
Saya menunggu di luar sambil cari sarapan nasi pecel. Dalam hati saya berdoa, yaa Allah limpahkan rezekimu, hamba butuh mobil yang lebih besar, sebagai wasilah agar bisa membantu dan meringankan beban orang banyak. Aamiin
1 jam an saya menunggu, akhirnya keluar menemui saya cak Budi, perawat Nelin & Enggi mengabarkan, "mas Arip Monggo mantuk, Alhamdulillah Saroh sampun nglahiraken anak perempuan" ungkap cak Budi.Â
Peristiwa pagi ini sungguh berarti dan menghunjam dalam hati, saya merenung dan mengevaluasi diri, makna syukur dan berbagi peduli sungguh indah diresapi untuk ditularkan kepada setiap insan yang memiliki hati nurani, Islam mengajarkan "sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya". Selalu tebarkan kebaikan niscaya Allah akan membalas kebaikan itu berlipat ganda. Man Yazro' yahshud. Aamiin
Surabaya, 9 Juli 2017
Arip Imawan