Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali melakukan aksi biadabnya, tepatnya pada Sabtu (16/7/2022), mereka melancarkan serangan terhadap warga di Kampung Nogolait, Nduga, Papua, yang mengakibatkan 10 orang tewas dan 2 orang lainnya mengalami luka.
Lagi, lagi dan lagi. Korban yang dibantai dan ditembak hingga tewas oleh gerombolan KKB merupakan warga sipil. Bahkan dalam penyerangan yang dipimpin Egianus Kogoya itu, korban diantaranya adalah ustadz hingga pendeta.
Saya menyampaikan rasa duka cita atas kejadian tersebut. Aparat harus segera mengusut tuntas dan terukur atas kejadian itu, pelakunya harus segera ditindak dengan tegas serta diproses secara hukum.
Kita ketahui bersama, tentu serangan oleh KKB ini bukan yang pertama kalinya, mereka sudah sering melakukan aksi kejamnya dengan menargetkan warga sipil yang merupakan warga asli Papua.
Mirisnya, dalam melancarkan aksinya pun kerap kali disertai dengan pengrusakan terhadap fasilitas publik, diantaranya pembakaran terhadap fasilitas kesehatan hingga sekolah yang menjadi fasilitas belajar bagi anak-anak Papua dalam mengenyam pendidikan dan menggapai cita-cita di masa depan.
Sebagai makhluk berakal dan memiliki hati nurani, tentunya kita telah bersepakat bahwa aksi kejam yang dilakukan oleh KKB selama ini merupakan kejahatan kemanusiaan luar biasa dan harus kita kutuk bersama.
Saya berharap kita tidak boleh menutup mata atas berbagai tindakan brutal yang dilakukan KKB di Papua. Terutama pemerintah dan aparat keamanan harus segera melakukan tindakan tegas dan terukur menyelesaikan persoalan ini.
Karena KKB tidak bisa dibiarkan terus-menerus melakukan tindakan kriminal yang merusak nilai-nilai kemanusiaan hingga menghilangkan nyawa manusia tak bersalah.
Saya mengapresiasi berbagai pendekatan yang dilakukan aparat dalam penanganan situasi di Papua dari ancaman teroris KKB, mulai dari pendekatan militer terhadap KKB hingga mengedepankan pendekatan soft approach dengan adanya percepatan pembangunan kesejahteraan di Papua.
Namun saya harap, demi menghentikan aksi kekerasan terus terjadi, harus ada evaluasi menyeluruh dari pemerintah agar berbagai pendekatan yang telah diterapkan betul-betul efektif serta memberikan rasa aman dan nyaman terhadap warga sipil di Bumi Cenderawasih tersebut.
Oleh:
Arip Nurahman
(Sekjen Aliansi Mahasiswa dan Milenial Indonesia)
