Pilpres atau pemilihan presiden di Indonesia merupakan salah satu pesta rakyat yang paling ditunggu oleh hampir seluruh masyarakat. Proses demokrasi untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden ini memang sering menjadi perbincangan hangat dalam kehidupan berpolitik di Indonesia karena peran andil rakyat dalam pemilihan sangatlah besar. Di Indonesia sendiri, Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh rakyat. Inilah yang menyebabkan masyarakat sungguh antusias dalam menyambut Pilpres. Bahkan, prediksi bakal calon Presiden pun sudah banyak bermunculan walaupun jarak terhadap waktu pilpres masih jauh, tepatnya pada tahun 2024.Â
Merujuk pada beberapa hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), ada beberapa bakal calon yang berpotensi maju dalam Pilpres 2024, termasuk beberapa wajah baru dalam ajang pemilihan presiden ini. Ada 3 poros utama yang muncul dari hasil survei, yaitu poros Koalisi Indonesia Bersatu (Golkar, PPP, PAN), poros PDIP, dan poros Sisa Dunia(Gerindra, NasDem, Demokrat, PKS, PKB). Namun tidak menutup kemungkinan bakal ada tambahan calon Presiden dan Wakil Presiden. Ini dikarenakan masih maraknya para petinggi partai politik yang melakukan safari politik. Ridwan Kamil misalnya, ia beberapa kali tertangkap kamera sedang melakukan safari politik ke beberapa Ketua Umum Partai politik. Ini dilakukan guna meningkatkan citra seorang politisi di mata masyarakat.Â
Untuk saat ini, elektabilitas Prabowo Subianto terus mengalami peningkatan. Menurut detiknews, Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Parta Gerindra ini bersaing melawan beberapa nama kuat lainnya seperti Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Prabowo memimpin dengan 30,2%, Ganjar dengan 19,8%, dan Anies Baswedan 18,9%. Ketiga bakal calon ini merupakan kandidat terkuat yang maju di Pilpres 2024 dan termasuk dalam golongan 1. Kemudian ada beberapa bakal calon dari golongan 2 yang diikuti oleh beberapa nama baru. Sebut saja yang pertama ada Ridwan Kamil(7,2%), Sandiaga Uno(5,7%), Agus Harimurti Yudhoyono(4,4%), Erick Thohir(3,7%), Puan Maharani(2,9%), Airlangga Hartarto(2,5%), dan Muhaimin Iskandar(1,9%).Â
Ketujuh bakal calon tersebut terus bersaing meningkatkan elektabilitas agar dapat masuk menjadi salah satu kandidat kuat calon presiden dan wakil presiden. Tidak menutup kemungkinan para bakal calon teratas tersebut dapat turun elektabilitasnya dan hilang dari radar pencarian calon presiden dan wakil presiden 2024. Waktu pemilu yang masih lama dirasa cukup untuk para bakal capres untuk meningkatkan citra diri dan menarik simpati dari masyarakat demi meningkatkan elektabilitas masing-masing.Â