Mohon tunggu...
Qurota Ayun
Qurota Ayun Mohon Tunggu... Administrasi - -

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyoal Fenomena Faktor Putus Sekolah dan Cara Mengatasinya

24 Maret 2019   09:49 Diperbarui: 24 Maret 2019   10:01 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah menjadi tugas Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Semua warga negara Indonesia pasti tahu betul cita-cita bangsa Indonesia tersebut yang bahkan termuat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Apapun dilakukan bangsa Indonesia untuk menciptakan generasi penerus yang unggul dan dapat bersaing di dunia nasional maupun Internasional, baik dari segi akademis maupun non-akademis, segi kecerdasan dan moral. 

Namun, jika kita memperhatikan lebih jeli, bagaimana kabar para pengamen jalanan, pengemis, anak punk atau sekedar di rumah meringkankan beban orang tua yang banyak diantara mereka masih memasuki usia wajib belajar? Walaupun sudah jarang kasus putus sekolah, namun tidak menutup kemungkinan masih adanya kasus serupa. 

Contohnya saja berdasarkan data sistem penanggulangan kemiskinan kota Serang, tercatat jumlah sebanyak 759 anak putus sekolah pada tahun 2018 dan sebanyak 346 anak di seluruh jenjang pendidikan terhitung tiga tahun terakhir 2012 di kota Ambon.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi anak putus sekolah. Faktor ekonomi merupakan faktor utama penyebab anak putus sekolah. Banyak keluarga yang tidak mampu untuk membiayai segala proses yang dibutuhkan selama menempuh pendidikan meskipun pemerintah telah membuat program-program untuk meringankan beban, namun nyatanya belum berimplikasi secara maksimal terhadap penurunan jumlah anak putus sekolah. 

Kemudian rendahnya perhatian orangtua yang lebih memperhatikan upaya pemenuhan kebutuhan keluarga daripada pemenuhan hak pendidikan anaknya. Kebutuhan dan fasilitas belajar yang tidak terpenuhi, pengaruh lingkungan, rendahnya kesadaran tentang pentingnya pendidikan dan lain sebagainya yang menyebabkan turunnya minat sekolah anak

Inilah peran stakeholder dalam mengatasi kasus putus sekolah. Perhatian orang tua, Pemerintah, masyarakat dan lingkungan serta lembaga-lembaga kemasyarakatan dan sosial harus bekerja sama demi mengentaskan masalah ini.

Orang tua harus memperhatikan pemenuhan hak anaknya. Seringkali keluarga lebih memperhatikan bagaimana dapat terpenuhinya kebutuhan keluarga akibat kondisi ekonomi yang rendah. Selain itu, kebijakan-kebijakan dari pemerintah juga menjadi syarat penting dalam menyukseskan di bidang pendidikan ini. Pengeluaran peraturan-peraturan dan program-program harus diimplementasikan secara nyata dan menyeluruh karena sering kali realisasi berbeda dengan yang telah direncanakan. 

Masyarakat dan lingkungan yang juga menjadi faktor penting bagi anak putus sekolah. Dengan lingkungan merupakan faktor dan alasan bagaimana tumbuh dan berkembangnya seorang anak. 

Peran dari masyarakat dan lingkungan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sosial seseorang sehingga penting lingkungan dalam memberikan perhatian terhadap anak demi memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun