Mohon tunggu...
Arini Asmaul
Arini Asmaul Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Taman Kanak-kanak

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Meningkatkan Kemampuan Sosial Emosional Anak Usia 4-5 Tahun

9 Desember 2022   20:22 Diperbarui: 9 Desember 2022   21:52 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joglosemar. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 Meningkatkan Kemampuan Sosial Emosional Anak Usia Dini 4-5 Tahun melalui permainan Tradisional Ularnaga

Lembaga : TK ISLAM AN-NAHL CEMANI

penulis : NUR ARINI ASMAUL HUSNA, S.Pd

Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi pada kelas yang kami ampu sebagian anak didik laki-laki kami masih belum memahami tentang aturan. Terlihat pada saat kegiatan belajar mengajar dan kegiatan bermain, anak masih terlihat asyik bermain  ketika kegiatan baris, terlihat sifat egosentrisnya ketika bermain dengan tidak mau berbagi atau bersama-sama. Banyak faktor yang mempengaruhi ketidakstabilan emosi anak, salah satunya pada pola asuh orangtua.

Berdasarkan analisis terhadap hasil kajian literatur dan wawancara mengenai kurangnya pendekatan sosial emosional anak dalam mengenal aturan main dikarenakan :

  • Terdapat faktor yang mempengaruhi yaitu faktor keluarga, kematangan sosial dan status sosial
  • Pendekatan guru belum maksimal, karena anak masih bersosialisasi dengan lingkungan baru (Sekolah)
  • Penerapan model, metode, serta strategi pembelajaran masih belum maksimal,
  • Terlihat pada saat kegiatan belajar mengajar dan kegiatan bermain, anak masih terlihat asyik bermain  ketika kegiatan baris, terlihat sifat egosentrisnya ketika bermain dengan tidak mau berbagi atau bersama-sama.

Praktik ini penting untuk dibagikan karena beberapa alasan mendasar, diantaranya:

1. Memberikan motivasi kepada Pendidik untuk memberikan praktik pembelajara baik untuk peserta didik

2. Sebagai bahan referensi bagi para Pendidik di TK Islam An-Nahl Cemani

3. Sebagai bahan referensi bagi pendidik yang mengalami masalah yang sama dengan saya

4. Agar dapat meningkatkan profesionalisme kita sebagai Pendidik di instansi masing-masing

Sebagai guru PAUD, memiliki kewajiban untuk:

  • Memberi motivasi kepada siswa
  • Membimbing siswa dalam proses pembelajaran
  • Mengorganisasikan siswa untuk belajar
  • Memfasilitasi siswa dan membantu meningkatkan minat siswa
  • Mempersiapkan dengan matang terkait membuat RPP, media pembelajaran, LKPD, instrumen penilaian dan materi pembelajaran. Persiapan yang matang akan mempermudah peserta didik dalam memahami materi yang disajikan sehingga kegiatan belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik dan tujuan pembelajaran tercapai sesuai harapan pendidik

Tantangan yang saya hadapi pada proses pembelajaran yaitu: Terkait media/alat peraga yang mampu menarik minat siwa, bagaimana menyiapkan bahan ajar yang tidak monoton, serta informasi-informasi yang harus saya sampaikan kepada siswa, pengelolaan kelas agar siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran.

Yang terlibat dalam proses pembelajaran ini yaitu :

  • Ibu Ani Muharom Prihandini, S.Pd (Kepala Sekolah) Memberikan izin untuk pelaksanaan praktik pembelajaran serta memberikan izin untuk menggunakan fasilitas sekolah yang dibutuhkan saat pelaksanaan praktik.
  • Rekan mengajar Ibu Yeni Murniasih,S.Pd yang telah membantu dalam pengkondisian kelas, serta masukannya.
  • Rekan Nurlisma,S.Psi yang sudah membantu mengambilkan video.
  • Semua rekan mengajar di KB/TK Islam An-Nahl Cemani yang telah memberikan dukungan moril.
  • Kelompok A-2 yang berjumlah 15 siswa.
  • Wali Murid A-2 yang sudah memberikan izin untuk kegiatan PPG

Aksi saya yang lakukan yaitu dengan Observasi permasalahan yang ada dikelas. Koordinasi dgn Kepala Sekolah, melakukan wawancara dengan rekan sejawat. melakukan kajian literatur, merumuskan/ menentukan solusi terkait permasalahan, menyusun rencana aksi, menyusun perangkat pembelajaran

Strategi yang digunakan:

  • Menggunakan model pembelajaran project based learning, dan metode demonstrasi, pemberian tugas serta bercakap-cakap
  • Menyelipkan ice breaking
  • Menggunakan media audio visual
  • Serta dengan teknik penilaian checklist, hasil karya dan anekdot.

Adapun langkah-langkah penerapan pembelajarannya yaitu:

  • Guru mengajak siswa duduk melingkar
  • Guru mengenalkan permainan dan tata cara bermain ular naga
  • Guru mengenalkan lagu ular naga dan mengajak bernyanyi bersama siswa
  • Guru mengajak anak bermain dan menunjuk anak untuk menjadi gerbang.
  • Siswa yang tidak menjadi gerbang berbaris dan siap untuk memasuki gerbang dan sambil bernyanyi ular naga. Setalah lagu habis, siswa yang tertangkap oleh gerbang memilih salah satu dari gerbang seterusnya sampai habis barisan.

  • Kemudian kedua  gerbang akan menjadi  barisan  ular naga  saling  berhadapan,  kemudian  mereka saling  berusaha  merebut  ekor  atau  anak yang     berada     dibarisan     ular     paling belakang.

  • Ketika ular naga saling meraih ekor lawan, semua  anggota  barisan  harus  berpegangan erat   pada   pundak   anak   didepannya   dan tidak boleh lepas tercerai berai.
  • Ekor  lawan  yang  berhasil  ditangkap  oleh kepala  atau  anak  yang  paling  depan  akan menjadi anggota ular naga yang menangkapnya.
  • Begitu  seterusnya,  mana  ular  naga  yang paling banyak pengikut, dialah pemenangnya.

Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

  • Sumber daya bahan ajar dan media pembelajaran miniatur/mainan binatang, RPP, dan perangkat pembelajaran lainnya.
  • Sumber daya teknologi meliputi laptop, jarigan internet, LCD, dan speaker
  • Sarana dan prasarana meliputi ruang kelas beserta kelengkapannya.

Dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan yaitu Perubahan tingkah laku serta karakter anak setelah dilaksanakan permainan tradisional ularnaga dalam mengenal aturan main yaitu anak lebih tertib dalam berbaris, anak belajar menjadi pemimpin, mempererat ikatan antar teman, belajar berbagi dan mempertahankan teman, belajar menghargai ketika menang dan kalah. Melatih fisik motorik kasar anak. Serta mampu meningkatkan minat belajar siswa yang sebelumnya cenderung pasif, menjadi ikut terlibat dalam permainan ularnaga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun