Mohon tunggu...
Arini Saadah
Arini Saadah Mohon Tunggu... Penulis - Suka nulis, tapi tidak tahu apa yang hendak ditulis.

Pernah menjadi mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi di Ponorogo.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Jangan Salahkan Sukmawati

20 November 2019   10:33 Diperbarui: 20 November 2019   17:49 7323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Logikanya begini, apabila orang beragama lain merasa tokoh yang dipuja dan dimuliakannya itu lebih baik dari nabinya umat Muslim, apakah penganut agama lain itu dianggap menista agama kita? Kan tidak toh. Mungkin ini merupakan akibat dari netizen yang terlalu sensitif dan mudah tersinggung.

Selain itu, saya kira lumrah saja Sukmawati membandingkan sang ayah dengan Nabi Muhammad SAW. Karena dalam konteks ini ia berbicara konteks sejarah kemerdekaan Indonesia. Jelas Nabi Muhammad hidupnya tidak di Indonesia, dan tidak satu masa pula dengan Soekarno.

Pada saat itu pun beliau Nabi Saw. sudah menghadap Yang Kuasa. Opini saya mengatakan, Sukmawati pun mengetahui Nabi Muhammad SAW juga dari ayahnya. Jadi wajar donk kalau bu Sukma mengatakan itu.

Pertanyaan seperti itu untuk menggugah jiwa nasionalisme para pemuda dan masyarakat Indonesia sah-sah saja. Apalagi Indonesia saat ini sedang diserang oleh ideologi kelompok ekstremis yang berencana merusak nasionalisme. Kalau mereka (kaum radikalis dan ekstrimis) saja bisa terang-terangan merusak bangsa Indonesia, mengapa bu Sukma yang berusaha memperbaiki pemahaman nasionalisme malah balik diserang?

Pidato Sukmawati tersebut saya kira tidak bertujuan menista agama manapun. Justru pesannyalah berubah menjadi pesan lain yang dibuat-buat oleh si jahil.

Miris juga sebenarnya membaca komentar netizen yang menggunakan kalimat Islam itu justru melontarkan komentar yang tidak menggambarkan jiwa islam yang damai dan sejuk. Bahkan menggunakan kalimat-kalimat yang membuat hati menjadi tambah sakit, lebih sakit daripada diselingkuhin pacar.

Hehehe, jangan dilaporkan polisi ya, atutttt!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun