Mohon tunggu...
Arindra Karamoy
Arindra Karamoy Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pembelajar

Dosen Universitas Multimedia Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Money

Ekonomi Bukan Sang Bintang

25 Juni 2020   13:00 Diperbarui: 25 Juni 2020   14:21 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Edwin Hooper on Unsplash

Pembangunan berkelanjutan atau sustainable development adalah kapasitas untuk menjaga suatu proses aktivitas membangun agar dapat terus berjalan bahkan dalam situasi terburuk sekalipun. Ada tiga pilar utama di dalam pembangunan berkelanjutan yaitu: ekonomi, sosial dan lingkungan. Meski Jon Hawkes (2001) menambahkan 'budaya' sebagai pilar keempat.

 Artinya, dalam membangun kita harus ingat ketiga hal tersebut. Tidak ada yang diutamakan. Ketiganya harus berjalan beriringan untuk mewujudkan kehidupan berkelanjutan sampai generasi berikutnya.

Melihat dari sisi ekonomi modern, biasanya tidak akan jauh menganalisis bagaimana mengefisienkan kegiatan produksi, salah satunya dengan pengurangan biaya. Dalam pembangunan berkelanjutan, biaya tidak hanya sekadar untung rugi mencari profit. Kematian manusia itu adalah biaya. Hilangnya nyawa bukan trade off. Kehilangan nyawa anggota keluarga karena hasil dari eksternalitas atau implikasi suatu kegiatan ekonomi yang merugikan, itu juga termasuk biaya.

Profit atau dalam masa pandemi disamakan dengan berjalannya kembali kegiatan ekonomi itu jelas penting. Hanya, jika ingin melanjutkan dan menjalankan hidup berkelanjutan secara utuh untuk sampai di masa depan, profit bukan sekadar dilihat dari seberapa cepatnya perekonomian bergerak. Ekonomi bukan bintangnya. Ia bukan yang utama. Ada aspek lingkungan dan aspek sosial terutama dalam meningkatkan kesehatan dan juga dalam rangka membuat kehidupan lebih baik. Dua aspek ini pun memiliki dimensi yang sangat luas dan mendalam. Perlu dicermati dengan lebih menyeluruh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun