Mohon tunggu...
Arindi Putri Hertanti
Arindi Putri Hertanti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi biasa

Haii sahabat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Maraknya Gaya Hidup Konsumerisme

28 Oktober 2020   10:19 Diperbarui: 28 Oktober 2020   10:50 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Saat ini tentu sudah tak asing lagi dengan gaya hidup konsumerisme. Gaya hidup ini tanpa kita sadari sudah berkembang menjadi kebiasaan di masyarakat dan mempengaruhi seluruh masyarakat tanpa mengenal batas umur.

Konsumerisme adalah konsumsi yang berlebih yang dilakukan sebagai gaya hidup manusia modern. Manusia modern dipandang harus selalu mengikuti perkembangan zaman mulai dari pakaian, makanan, aksesoris, gadget bahkan tempat tinggal. Bisa dilihat saat ini banyak masyarakat yang berbelanja secara berlebihan.

Masyarakat terutama dikalangan remaja, karena merasa perlu mengikuti perkembangan terkini mareka dengan berani meminta orang tua mereka untuk membelikan barang-barang yang mereka inginkan, bukan karena membutuhkan melainkan agar mereka tidak ketinggalan dengan tren atau model terbaru barang tersebut.

Sekarang ini masyarakat cenderung tidak memperdulikan fungsi dari barang-barang yang mereka beli tersebut. Seringkali masyarakat membeli barang yang sebenarnya mereka sudah memiliki, bahkan masih layak dan berfungsi dengan baik . Hanya saja ingin mengikuti tren mereka tetap memaksa untuk membeli barang tersebut.

Masyarakat sekarang tidak enggan untuk mengeluarkan uang banyak untuk bisa mendapatkan barang bermerek yang mereka inginkan, sekalipun ada barang yang lebih murah dengan kualitas barang yang relatif setara. Mereka tetap tidak mempermasalahkan itu semua, yang ada dalam pikiran mereka hanyalah mereka bisa membeli barang-barang yang mereka inginkan sat itu juga.

Banyak masyarakat dikalangam pekerja yang rela meluangkan waktu bekerja mereka bahkan rela izin hanya untuk pergi membeli barang yang mereka inginkan, sekalipun harus pergi jauh untuk mendapatkannya. Mereka juga tidak enggan untuk mengeluarkan uang gaji mereka yang telah mereka kumpulkan selama ini dengan susah payah. Tetapi, dengan mudahnya mereka menggunakan uang gaji mereka secara cuma-cuma dan habis dengan begitu saja karena untuk membeli barang yang belum tentu bermanfaat bagi mereka.

Untuk mengatasi masalah konsumerisme ini adalah pertama masyarakat harus bisa mengatur keuangan, mungkin bisa lebih memprioritaskan apa yang menjadi kebutuhan mereka. Selain itu juga sebelum membeli barang masyarakat harus cermat akan manfaat dari barang yang mereka beli tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun