Mohon tunggu...
Arin Rustianto
Arin Rustianto Mohon Tunggu... Guru - Saya menjadi Guru sejak 2015

Saya termasuk orang yang energik, semangat, mudah bergaul dan senang membaca tulisan motivasi. salah Hobi saya sekarang, sering membaca tulisan motivasi, bermain bulutangkis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menangkal Pengaruh Persepsi Luar

8 Oktober 2022   16:31 Diperbarui: 8 Oktober 2022   16:50 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menangkal pengaruh persepsi Luar

Hidup pada era Informasi seperti sekarang menuntut anda berpikir dan bertindak lebih cermat.

Saya tidak sedang menyarankan anda untuk mengurung diri dari pergaulan atau menutup diri dari secara total seperti seorang yang mengukur kepalanya ke dalam pasir demi menangkal informasi-informasi yang tidak diinginkan.  Tetapi,  Saya menyarankan agar anda bisa membangun filter di dalam diri sendiri \

pertama.  Anda harus melek,  artinya Anda harus bisa menelaah dan memilah-milah informasi,  persepsi, dan data yang datang kepada anda.  tidak semua informasi sie-sie itu penting dan patut anda Simak,  jika informasi yang datang itu tidak penting atau tidak bermanfaat,  segera buang dan abaikan.  wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad SAW adalah perintah membaca atau "iqro!". 

Maksud dari perintah membaca di sini ini jelas bukan membaca dengan objek benda ada yang tegas seperti buku saja karena setelah kata "Iqro" Tersebut tidak dimuat objek bacaannya. jadi, di  yang dimaksud "bacalah" Adalah bagaimana membaca diri, membaca lingkungan, dan menganalisanya.

Dengan Iqro tidak berarti anda bisa menyaring semua persepsi, pendapat, maupun informasi yang datang sehingga tidak berfokus pada hal-hal yang sia-sia atau tidak penting.  maklumlah di era sekarang ini ini banyak informasi berita palsu hoax Yang masuk sehingga membuat otak kita bekerja lebih keras dalam menyaringnya.

 Kedua,  kelilingi diri Anda ada dengan orang yang positif.  bergaul dan dikelilingi  oleh orang-orang yang Yang positif akan berdampak terbaik juga pada diri Anda dan usaha anda membangun jati diri.  karena dengan begitu anda akan selalu menerima semburan semburan nilai yang positif,  sekaligus terbantu dalam menangkal hal-hal negatif. 

 mau tidak mau anda harus memilih dengan siapa Anda berkawan.  jika anda mementingkan pembentukan jati diri dan masa depan, maka sekaranglah Saatnya menentukan dimana seharusnya tempat anda berada. 

 keberadaan lingkungan yang positif ini ini ibarat jarum infus pada tangan anda.  sekali saja anda terlepas,  maka potensial anda akan segera direnggut oleh pengaruh-pengaruh lain yang belum tentu baik.  Nabi Muhammad SAW Menjelaskan tentang peran dan dampak seorang teman dalam Sabda beliau:

"Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi Dan seorang pandai besi.  penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi,  atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya,  dan kalaupun tidak,  engkau tetap mendapatkan bau harum dari nya.  sedangkan pendek besi,  bisa jadi  (percikkan apinya) Mengenai pakaian,  dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap." (HR. Bukhari dan Muslim).

Ketiga,  keliru memilih patron.  patron itu artinya suri tauladan atau panutan.  secara  naluriahnya, manusia  memang membutuhkan sosok panutan untuk ditiru, pada dulu panutan itu ada pada tokoh masyarakat,  bangsawan,  dan pembesar-pembesar lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun