Mohon tunggu...
Setya Rini
Setya Rini Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Pendobrak Revolusi Ilmu Nahwu Ibnu Mada'

4 Desember 2018   12:13 Diperbarui: 4 Desember 2018   12:33 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Ibnu Mada' adalah salah satu dari seorang ahli nahwu dari Cordova-Andalusia. Dilahirkan di Cordova pada tahun 513 H dan meninggal pada tahun 592 H. Nama lengkapnya  Abu Ja'far Ahmad Ibnu Ma'da Al-qurtubi.

Ibnu Mada' hidup pada masa Ya'qub bin Yusuf yang memegang kendali atas kekuasaan di Andalusia.  kehidupan di Andalusia pada saat itu sangat diwarnai oleh Mazhab Az-sahiri, adalah suatu aliran pemikiran keagamaan yang tekstual-centerd. Masyarakat dan para penguasa  sangat fanatic terhadap aliran tersebut, sehingga tidak ada hak hidup bagi aliran keagamaan lainnya. Semua buku fiqih yang tidak sejalan dan tidak sepaham  dengan aliran Az-zahiri dibakar dan dilenyapkan.

Ibnu Mada' ,  tentu saja tidak dapat lepas dari pemikiran dan faham-faham yang ada disekitarnya. Mazhab Az-Zahiri yang dianutnya di bidang fiqih stertuang jelas dalam pemikirannya, bahkan  mempengaruhi kajiannya di bidang ilmu nahwu. Berdasarkan pemahamannya di bidang fiqih Ibnu Mada' melihat bahwa kajian nahwu selama ini banyak menunjukkan  konsep yang tidak sesuai dengan falsafi yang tidak terdapat dalam teks atau tidak objektif linguistic. 

 Ibnu Mada' mengatakanbahwa pendapat itu dianggap  sebagai hal yang dibuat-buat. Hal itu akan menyulitkan siswa dalam memahami makna kalimat, maupun pengaplikasiannya. Oleh karena itu Ibnu Mada' berusaha mendobrak pemikiran  nahwiyah falsafiyyah yang tidak sesuai dengan bentuk luar satu konstruksi kalimat.

Tujuan pembaharuan Ibnu Mada' tercantum dalam pendahuluan bukunya yang berjudul Ar-Raddu 'ala-n Nuhat ialah untuk menghapus atau menghilangkan hal-hal yang tidak diperlukan dalam nahwu, memudahkan para siwa dalam mempelajari ilmu nahwu dan untuk menyadarkan para ahli nahwu bahwa banyak hal yang menjadi kesepakatan mereka itu ternyata kurang tepat. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun