Mohon tunggu...
Ari Maryadi
Ari Maryadi Mohon Tunggu... Jurnalis - Fatamorgana

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Makassar

Selanjutnya

Tutup

Bola

Hilman Syah Pahlawan PSM Makassar

19 April 2021   04:46 Diperbarui: 19 April 2021   04:58 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

SEPAKBOLA bukan hanya soal menang dan kalah. Olahraga si kulit bundar itu selalu menyajikan drama, menggugah perasaan pemain dan penonton. Senang, gembira, bangga, kesal, kecewa, hingga sedih. Malam ini pendukung PSM Makassar merasakannya. Ada yang bangga, ada pula yang kecewa.

Pinjam kata-kata salah satu senior di kampus, begitulah kalau bukan jodoh. Walau nyaris diperoleh tetap saja namanya bukan jodoh. PSM sejatinya nyaris menang. Tiga kali asa menghampiri, tiga kali pula gagal. PSM rupanya belum berjodoh dengan kemenangan.

Bagi sebagian penggemar, laga PSM adalah pertaruhan gengsi dan harga diri. Apalagi melawan Persija Jakarta, rival berat PSM di Liga Indonesia 2018 lalu. Ketika itu Persija keluar sebagai juara meski sejumlah laga dinilai kontroversi. Persija unggul satu poin atas PSM Makasssar di akhir kompetisi.

Terbaru, langkah PSM Makassar menjuarai turnamen pra-musim Piala Menpora 2021 terhenti di babak semifinal. Pasukan Juku Eja ditumbangkan Persija Jakarta. Zulkifli Syukur dkk kalah lewat adu penalti; 4-3.

Label pahlawan layak disematkan kepada penjaga gawang PSM Makassar Hilman Syah. Putra asal Kabupaten Jeneponto itu berhasil menggagalkan serangan Marco Simic dkk. Sejumlah serangan selalu dimentahkan pemain bernomor punggung 97 itu. Tak ada gol tercipta selama 90 menit.

Penampilan gemilang Hilman Syah tak berhenti sampai di situ. Di babak adu penalti, Hilman Syah empat kali menahan tendangan algojo Persija Jakarta. Asa pun menghampiri pendukung sepakbola PSM Makassar.

Pengunjung Warkop Om Ben tempat kami menonton empat kali pula bersorak sorai. Begitupun di lokasi nobar lainnya. Sayang Dewi Fortuna belum berpihak pada Laskar Pinisi.

"Kualleangi tallanga natoalia," demikian kata pepatah Bugis-Makassar. Lebih kupilih tenggalam daripada pulang.

Meski langkah PSM Makassar terhenti, setidaknya pemain lokal Pasukan Ramang mampu tampil bersaing. PSM mampu melangkah hingga babak semifinal. Penjaga gawang Hilman Syah dua kali jadi pahlaman. Pemain berusia 24 tahun itu tampil gemilang dalam enam laga. Kini Hilman Syah telah bertransformasi jadi idola pendukung tim sepakbola Kota Anging Mammiri.

Sebelumnya Hilman Syah juga tampil sebagai pahlawan dalam laga delapan besar kontra PSIS Semarang. Laga skor kacamata diselesaikan dengan adu penalti. Hilman ketika itu berhasil menahan dua algojo PSIS Semarang.

Anies Baswedan bilang sepakbola memunculkan fanatisme pendukung dan dukungan total secara moril-material untuk kesebelasan dan pemain favoritnya. Sepakbola merangkul perbedaan dalam bingkai perbedaan. Pendukung PSM Makassar menyatu jika Laskar Pinisi berlaga. Ewako PSM Makassar, mari menanti Pasukan Ramang juara Liga Indonesia lagi. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun