Mohon tunggu...
Ari Kristanto
Ari Kristanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Belajar Menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Istriku Sayang, Masih Terus Berjalan

6 Desember 2020   23:43 Diperbarui: 6 Desember 2020   23:56 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Tahun 2020 ini terasa begitu berat bagi perjalanan hidupku. Usaha kolaps dan meninggalkan banyak hutang. Pandemi Covid-19 yang tidak kunjung mereda, memperparah keadaan ekonomi keluargaku. Mencari pekerjaan juga tidak ada yang mau menerima. Padahal cuma melamar jadi buruh banggunan di suatu proyek. Itupun tidak diterima.

Sebagai kepala keluarga, kondisi tersebut tentunya sangat menekan mentalku. Dari kondisi yang berkecukupan, menjadi penngangguran yang tak mampu menghasilkan satu rupiah pun. Sementara kebutuhan hidup terus berjalan.

Aku hampir menyerah dengan keadaan ini. Tetapi mengingat istri dan putri semata wayangku, aku pelan-pelan bangkit dari keterpurukan ini. Apalagi setelah melihat istri dan putriku bekerja seadanya sekedar mencukupi kebutuhan dasar keluarga.

Istiku memproduksi snack dan menjualnya ke warung-warung. Sementara putriku bekerja part time diantara kesibukan kuliahnya.

Dari situ, semangatku kembali bangkit untuk tidak menyerah dengan keadaan. Kata-kata yang begitu tertanam di hatiku, adalah saat istriku mengatakan, "Hidup bukan pelajaran untuk selalu mengeluh. Hidup bukan pengalaman untuk selalu gagal. Hidup adalah perjalanan menikmati rasa syukur dari Allah".

Ya ampun...mengapa aku begitu bodoh selama hampir satu tahun tanpa melakukan usaha apapun? Aku benar-benar malu dengan semangat istri dan putriku.

Mulai dari sini, diantara semangat yang telah tumbuh, ada satu pertanyaan yang mengelanyut dalam hatiku. Mengapa istri dan putriku begitu kuat menghadapi kondisi keterpurukan ekonomi yang begitu berat ini?

Hari-hari kemudian aku lalui dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang positif. Aku mencoba melakukan berbagai hal untuk sekedar membuat pikiran tidak suntuk dan menuangkan berbagai macam pikiran ke dalam tulisan. Hobi dan bakat yang telah lama aku kubur ini, pelan-pelan aku pelajari lagi.

Awal dari sekedar membuang pikiran suntuk tersebut, pada akhirnya sedikit demi sedikit aku memperoleh honor dari artikel yang aku kirimkan ke beberapa media. Meskipun tidak seberapa, paling tidak kini aku sudah dapat memperoleh penghasilan, sambil menunggu pekerjaan rutin yang terhenti karena pandemi Covid-19.

Aktivitas hari-hariku selanjutnya ikut membantu istri mengemasi snack dan membantu memasarkan ke warung-warung. Jika sudah selesai, kembali aku beraktifitas di depan keybord.

Kembali pertanyaanku tentang mengapa istri dan putriku kuat menghadapi kondisi yang berat saat ini, kembali muncul dalam pikiranku. Aktifitas istri dan putriku terus aku amati dari ruang tengah, saat mereka berdua mengemasi aneka snack. Sementara aku membantu menempelkan stiker pada plastik kemasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun