Mohon tunggu...
Arika Octavia
Arika Octavia Mohon Tunggu... Jurnalis - Student

Mahasiswa S1 Pariwisata UGM 2019

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Sexist Jokes: Bukan Sekadar Lelucon

15 April 2021   15:12 Diperbarui: 15 April 2021   20:09 6646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. pribadi penulis

Seringkali seksisme terjadi dalam kehidupan sehari-hari, bahkan terkadang kita nggak menyadarinya. Salah satu bentuk seksisme yang jarang disadari oleh masyarakat adalah lelucon seksis atau yang sering disebut dengan Sexist Jokes.

"Ah, baperan amat."

"Cuma bercanda kali."

Pasti nggak asing dengan kata-kata di atas 'kan? Yups, kata-kata itu yang biasa dipakai oleh orang-orang setelah melontarkan lelucon menyinggung yang nggak ada lucunya sama sekali. Banyak yang menganggap kalau Sexist Jokes itu nggak berbahaya, namun pada kenyataannya lelucon seksis dapat dikategorikan sebagai verbal harassment, lho! Ayo simak mengapa kita harus berhenti melontarkan lelucon seksis!

Nah, pertama-tama kita harus tau dulu, sexist jokes itu apa sih?

Humor seksis adalah lelucon yang sifatnya merendahkan atau menghina dengan tujuan memberikan stereotype kepada seseorang atau kelompok yang menjadi objek berdasarkan gender mereka. Sexist jokes seringkali bersifat seksual dan memandang suatu gender sebagai alasan untuk melakukan diskriminasi. 

Lalu contoh-contoh sexist jokes itu yang kayak gimana sih? Jangan-jangan kita pernah jadi korban sexist jokes tapi nggak nyadar?

"Ada yang bulat tapi bukan tekad, ada yang menonjol tapi bukan bakat" 

"Kok jalanmu kayak gitu? Udah nggak perawan, ya?"

"Jalanmu lambat banget, kayak cewek aja!"

"Kok kamu bisa dapat posisi itu? Habis ngapain sama bosnya?"

Pernah denger kalimat-kalimat di atas? Ternyata beragam juga, ada yang bentuk objektifikasi, ada yang termasuk toxic masculinity, ada yang mendiskreditkan kemampuan perempuan, intinya semuanya nggak bisa dibenarkan. Katanya sih maksudnya bercanda doang, tapi kok nggak ada lucu-lucunya?

Terus kenapa sih sexist jokes itu harus dihentikan?

Humor memiliki kekuatan untuk memengaruhi pemikiran dan tindakan seseorang. Lelucon seksis yang terus dibiarkan akan melanggengkan seksisme dan patriarki dalam masyarakat, bahkan membuat sebagian orang merasa bahwa pelecehan seksual merupakan hal yang lazim. Tentu harus dihentikan, dong!

Nah, bagaimana cara untuk menghentikan sexist jokes?

Salah satu cara paling mudah yang dapat dilakukan adalah dengan tidak ikut tertawa ketika mendengar humor seksis. Terus, kalau kita sendiri yang menjadi korban dan merasa tersakiti oleh humor seksis, kita juga harus memiliki keberanian untuk menegur dan menyatakan bahwa kita merasa tidak nyaman.

Sekian dulu, semoga artikel ini bermanfaat ya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun