Komunitas Kolese Kanisius dalam Satu Visi Pendidikan

Visi Pendidikan. Pendidikan bukan hanya menjadikan setiap anak berkarakter dan unggul dalam segala hal. Pendidikan diharapkan juga membawa setiap anak mampu membangun komunitas yang berkualitas. 

Salah satu visi pendidikan adalah membangun komunitas berkualitas agar lembaga pendidikan mampu mencetak generasi yang sanggup menjadi pemimpin, jujur dan bertanggung jawab terhadap bangsa dan negaranya. Karena itulah, sekolah harus terus-menerus membangun dirinya agar mampu membentuk formasi generasi yang berkualitas. Sekolah tidak hanya membangun diri dalam bidang akademik saja, tetapi harus menjadikan pendidikan sebagai sarana membebaskan dirinya dari perbudakan pikiran. 

Tugas sekolah memang tidak mudah. Tantangan masa depan pun tidak akan semakin ringan. Jika sekolah tidak dapat menjadi bagian setiap perubahan yang terjadi di masyarakat, proses pendidikan tak akan pernah  melahirkan generasi yang sanggup bertahan dalam berbagai macam tekanan. Selayaknya sekolah menjadi tempat yang nyaman, bukan hanya untuk anak mengembangkan pribadinya tetapi juga bagi orang tua yang setiap saat berperan dalam pengembangan pribadi setiap siswa. Sekolah bukan hanya membangun siswa, tetapi harus menjadi tempat bagi setiap orang berperan mengembangkan generasi masa depan, termasuk orang tua.  

Peran Kolese Kanisius

Sebagai bagian dari sebuah proses pengembangan pendidikan yang telah dikembangkan selama 96 enam tahun yang lalu, keberadaan Kolese Kanisius yang tepat berada di jantung kota Jakarta tidak hanya berperan dalam mendidik setiap siswa berprestasi dalam bidang akademik saja. Peran Kolese Kanisius sebagai pusat keunggulan dalam memeprsiapkan setiaop siswa menajdi pemimpin melalui proses  pendidikan holistik dan integral. 

Pameran produk penelitian (Dokpri)

Pemimpin harus unggul dalam segala hal. Maka, proses pendidikan tidak hanya terjadi di kelas, tetapi harus selaras dengan beragam kegkiatan yang mengasah akal, budi dan hati. Program kegiatan seperti kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler adalah perwujudan proses formasi sebagai calon “servant leaders’’ yang memiliki  kualitas 4C (Competence, Conscience, Commitment, Compassion).

      

Seluruh kegiatan ekstrakurikuler dan intrakurikuler harus benar-benar menjadi wadah setiap siswa untuk mengembangkan bakat dan minat mereka. Jika dalam kegiatan ekstrakurikuler, setiap Kanisian (sebutan untuk siswa Kolese Kanisius) dapat mengembangkan bakat dan minat mereka pada bidang olahraga dan non olahraga,  kegiatan intrakurikuler yang dilakukan di kelas-kelas non olahraga, seperti seni lukis, teater, gitar, biola, dan sebagainya diharapkan memberikan kebebasan setiap siswa dalam mengembakan bakat dan minat dalam bidang seni. 

Salah satu pertunjukan teater saat Parents Day Kolese Kanisius (Dokpri)

Kegiatan yang berkaitan dnegan bidang ilmiah pun harus terus dikembangkan dalam setiap proses pendidikan. Setiap siswa harus mempunyai kemampuan untuk menggali masalah dan menyelesaikan masalah dalam sebuah proses ilmiah. Maka, kegiatan semacam research paper, kegiatan STEAM, jurnalistik, fotografi sangat penting untuk terus-menerus diolah dalam sebuah proses pendidikan di sekolah.