Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Uji Nyali Berburu SIM

6 Juni 2023   21:19 Diperbarui: 6 Juni 2023   21:22 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berkendara (Sumber: Splitshire-Pixabay.com)

SIM. Surat izin mengemudi bukan hanya sebuah lembar kecil bukti bisa menguasai sebuah kendaraan. SIM juga menjadi bukti sebuah perjuangan panjang meski sebelumnya tanpa harapan. 

Sebagai sebuah dokumen resmi,  SIM menunjukkan bahwa si pemegang telah dinyatakan mempunyai keterampilan dan pengetahuan yang baik dalam mengemudikan kendaraan dengan aman, sesuai dengan peraturan lalu lintas. Setiap pribadi yang berkendara wajib mempunyai SIM sesuai kategoti kendaraan yang dikendarai. Ada banyak persyaratan yang harus dipenuhi agar seseorang dinyatakan lolos untuk berkendara. 

SIM tidak didapatkan secara gratis, tetapi harus melalu perjuangan yang cukup panjang. Meski terkadang calo-calo berkeliaran menawarkan mendapatkan SIM yang begitu mudah, mendapatkan SIM dengan mengikuti aturan seolah menjadi bukti kesanggupan menghadapi setiap tantangan. 

Memulai Petualangan 

Berbekal Kartu Tanda Penduduk, pagi itu menuju kantor Polres untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM). Karena biasanya situasi akan begitu ramai, datang lebih pagi adalah sebuah pilihan terbaik. Motor Honda Fit meluncur menembus pagi menuju tempat pembuatan SIM. Setelah antrean panjang untuk mendapatkan formulir, melengkapi formulir dengan segala identitas yang dibutuhkan ternyata juga tidak begitu cepat. Sementara antrean pemohon SIM pun mullai mengular. 

Setalah membayar biaya SIM di kasir sebuah bank, beragam tes pun harus dilakukan. Tes pertama dimulai dengan tes kesehatan. Menemui seorang dokter, beberapa pertanyaaan mengantar mendapatkan selembar tanda tes kesehatan telah selesai. 

Ketika matahari mulai terasa menyengat di sebuah ruang tes teori, panggilan untuk mengisi lembaran pertanyaan tentang rambu lalu lintas segera dimulai. Satu demi satu pertanyaan dijawab, ada pertanyaan yang begitu mudah tetapi ada  yang begitu sulit untuk dijawab. Menjawab setiap pertanyaan pun harus begitu serius dilakukan. Namun, apa daya, ternyata tes pertama teori tidak lulus juga. Tes teori tidak lulus dan harus mengulang pada tes berikutnya. Antrean dimulai kembali. 

Belajar dari tes pertama, tes kedua dimulai. Pertanyaan yang mungkin salah pada tes pertama pun diperbaiki sehingga pada tes kedua pun akhirnya dapat diselesaikan. Lembaran kecil diserahkan penjaga tes yang menandai bahwa telah selesai mengikuti tes teori. 

Ujian praktik mengendari motor wajib dilakukan. Di sebuah stadion di ujung kota, ujian praktik mengendarai ini pun dilakukan. Setelah mendaftar, beberapa orang pun dikumpulkan untuk mengikuti ujian praktik. Seorang polisi memberikan contoh bagaimana mengendarai yang baik dan aman mengikuti alur yang sudah ditentukan. Seolah begitu mudah untuk dilakukan, alur ujian praktik itu pasti akan terasa mudah untuk dilakukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun