Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Surat untuk Polisiku: Kami Jaga Rumah Kami

27 Mei 2023   22:14 Diperbarui: 28 Mei 2023   22:25 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjaga (Sumber:StockSnap-Pixabay.com)

Rumah. Rumah kami tidak berdiri sendiri. Batas-batas tembok memang begitu jelas menandai bahwa selalu ada keluarga-keluarga lain di samping rumah kami. Sekumpulan keluarga itu berpadu merangkai peristiwa bersama-sama. Kami saling berjaga bersama. 

Untuk Pak Polisi yang selalu peduli dengan kami. 

Kabar gembira itu tiba-tiba menyentakkan kami semua. Ketika warga di RT kami berkumpul, sekadar ngobrol dan minum kopi, sebuah berita tiba-tiba muncul. Sebuah program nasional, polisi RW akan segera digaungkan dan disebar ke pelosok Nusantara. Sebuah harapan baru akan keamanan yang selama ini dinilai tak mampu lagi melindungi masyarakat. Sebuah program yang dibuat untuk menerjunkan pasukan hebat ini ke berbagai rukun warga. Tujuannya jelas; melindungi masyarakat, mempercepat penanganan berbagai masalah keamanan. 

Tujuan Mulia 

Tujuan mulia sebuah program itu terus diinisiasi berbagai masyarakat. Meski ada yang tidak setuju, tetapi satu per satu RW mulai melibatkan polisi. Puluhan polisi pun mulai menjalin kerjasama dengan rukun warga di beberpa wilayah. Kini beberpa RW mulai sibuk berjaga bersama-sama.

Kami semua bergembira, karena negara begitu mulia dan peduli dengan kami semua, warga dalam kelompok yang begitu rapuh dengan pengamanan. Meski banyak kekuatiran yang tekadang muncul dalam benak-benak kami akan efektivitas yang tak mungkin ideal. Apalagi jumlah polisi, jumlah RW dan jumlah beragam kejadian yang harus ditangani tidak juga semakin berkurang, bahkan cenderung semakin meningkat. 

Warga kami memang warga yang selalu mendukung apa kata pemerintah, apa kata peraturan, apa kata kebijakan. Kami setuju, meski terkadang banyak pertanyaan yang belum juga terjawab. Apalagi mengangkut keamanan kami. 

Namun, kami memang punya pengalaman yang agak menyakitkan ketika saat itu program Pam Swakarsa dimunculkan pemerintah. Seolah melibatkan masyarakat dalam beragam pola pengamanan, tetapi ketidakefektivan terjadi dengan tidak daapt berfungsi idealnya program itu. pada akhirnya, ribuan anggota Pam Swakarsa pun dibubarkan. Masyarakat mulai mandiri dengan pengamanan lingkungan sendiri. Saat itulah, masyarakat mulai sibuk dengan kerja keras sendiri untuk menjaga diri. 

Sebenarnya pembentukan Pam Swakarsa berbarengan dengan akan diadakannya Sidang Istimewa (SI) MPR 1998. Panglima ABRI kala itu, Jenderal TNI Wiranto, menyatakan, kehadiran Pam Swakarsa dibutuhkan untuk mengamankan SI MPR dari pihak-pihak yang ingin menggagalkannya. Namun, dalam perjalanannya, konflik berdarah antara Pam Swakarsa dengan mahasiswa dan kelompok masyarakat tak bisa dihindarkan. Sejumlah anggota Pam Swakarsa mengaku telah diajak seseorang yang tak mereka kenal.(1)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun