Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tentang Karakter yang Tumbuh di Pagi Buta

3 Maret 2023   05:00 Diperbarui: 6 Maret 2023   15:16 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan menggembirakan (Dokpri)

Bisa jadi, dalam sepuluh tahun ke depan, profesi petani akan sangat menarik, profesi youtuber pesat melaju, bahkan tiktoker melesat cepat. Uang bisa dihasilkan hanya dari kamar. Sementara, kita, orang-orang tua masih berkutat dan memaksa anak untuk memilih profesi yang kita pernah kita impikan. 

Sumber foto: Igor Ovsyannykov - Pixabay
Sumber foto: Igor Ovsyannykov - Pixabay
Karakter pelajar 

Ditegaskan lebih lanjut, Gubernur Victor Bungtilu Laiskodat VBL saat memimpin rapat bersama sejumlah kepala SMA-SMK yang dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Linus Lusi beberapa hari lalu, menyatakan bahwa sekolah akan masuk jam 05.00 Wita pagi. Tujuan adalah untuk mendisiplinkan dan membentuk karakter anak sejak dini dengan bangun pagi. (2)

Betul. Kedisiplinan memang harus terus-menerus dilatihkan untuk siswa. Karakter harus dibentuk. Sekolah ambil bagian secara nyata agar peserta didik benar-benar menjadi manusia mulia.

Sebuah tujuan istimewa, tetapi mengenyahkan tradisi, budaya, dan kondisi daerah. Bagaimana tidak, masyarakat NTT tidak terpusat ke satu daerah. Daerah satu dengan yang lain pun tidak dekat, sementara tidak setiap orang tua, setiap pagi mungkin saja tidak mempunyai kesibukan yang sama. Ada beragam alasan, banyak orang menganggap jika kebijakan ini diambil tanpa arah dan latar yang jelas. 

Mungkin kita perlu merenungkan apa yang disampaikan ChatGPT ketika kita bertanya, “Efektifkan masuk sekolah jam 05.00 pagi?” Kira-kira jawaban si mesin itu begini;

Menjadikan sekolah masuk pada pukul 5 pagi dapat memiliki beberapa keuntungan, seperti memberikan lebih banyak waktu untuk belajar dan meningkatkan produktivitas siswa. Namun, kebijakan tersebut juga memiliki beberapa risiko dan tantangan yang perlu dipertimbangkan dengan seksama.

Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan adalah:

Pola tidur siswa: Masuk sekolah pada pukul 5 pagi dapat mengganggu pola tidur siswa, yang dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental mereka. Kurang tidur juga dapat mempengaruhi kemampuan belajar dan produktivitas siswa di sekolah.
Kesiapan siswa: Siswa mungkin tidak siap untuk belajar pada pukul 5 pagi. Mereka mungkin masih mengantuk atau belum sempat sarapan dengan baik, yang dapat berdampak pada kemampuan mereka untuk berkonsentrasi dan memahami pelajaran.
Ketersediaan transportasi: Banyak siswa bergantung pada transportasi umum atau orang tua mereka untuk pergi ke sekolah. Masuk sekolah pada pukul 5 pagi mungkin memerlukan perubahan dalam pola transportasi yang dapat mengganggu kegiatan sehari-hari mereka.
Keseimbangan hidup: Siswa juga perlu memiliki waktu untuk kegiatan di luar sekolah, seperti olahraga atau kegiatan sosial. Masuk sekolah pada pukul 5 pagi dapat memotong waktu ini, yang dapat memengaruhi keseimbangan hidup dan kesejahteraan siswa.

Oleh karena itu, sebelum membuat keputusan untuk membuat sekolah masuk pada pukul 5 pagi, perlu dilakukan penelitian yang cermat dan melibatkan para pemangku kepentingan, termasuk siswa, orang tua, guru, dan staf sekolah. Selain itu, juga perlu mempertimbangkan alternatif kebijakan, seperti memperpanjang jam belajar di sekolah atau memberikan akses lebih banyak untuk pembelajaran online, yang dapat membantu meningkatkan produktivitas siswa tanpa mengorbankan kesejahteraan mereka.

Rasanya jawaban mesin pintar pun cukup cerdas dan serius. Akahkan kita sebagai manusia selalu bercanda dalam mengambil keputusan, hanya untuk sensasi dan demi konten semata? 

Membentuk karakter pelajar perlu sebuah rencana panjang dan jelas, bukan hanya kebijakan sesaat. Setiap berganti pimpinan,berganti kebijakan, berganti aturan. Jika pejabat-pejabat masih peduli dengan pendidikan seharusnya sungguh penting mewujudkan sumber daya manusia pendidikan, misalnya guru, tetap sehat dan profesional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun