Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pemain Catur Itu Akhirnya Menjadi Raja

27 Januari 2023   21:52 Diperbarui: 27 Februari 2023   20:46 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: PublicDomainPictures-Pixabay

Catur. Pemain catur lengket dengan buah-buah catur. Papan catur selalu menjadi hiasan perjalanan si pemain catur. Tanpa papan catur, perjalanan-perjalanan tak akan terlalui dengan bijak dan menyenangkan. 

Pemain catur itu terus berjalan, menelusuri jalanan sebuah kota. Tidak ada orang yang ditemuai. Pagi itu, belum genap pukul 07.00, pemain catur itu mulai berjalan pelan mencari lawan. 

Begitu tenang, mata bingar, seolah di kepalanya ada seonggok strategi yang siap mengalahkan dan melawan siapa saja. Dia siap melawan siapa, bahkan pemain catur internasional sekalipun; tidak takut, pantang menyerah. 

Sebuah perjalanan

Pemain catur berhenti di sebuah persimpangan jalan. Duduk termenung sambil menata buah-buah catur. Satu per satu dipegang, diamati, dan seolah didoakan. 

Mulut komat-kamit,dan buah-buah catur itu pun lengkap tersusun rapi dalam papan catur yang mulai kusam. Dia diam terduduk setelah papan itu lengkap. Dia mengamati siapa yang lewat, siapa yang akan melawannya. 

Beberapa lama terdiam, datang seorang lelaki tua. Tatapannya menandai dia benar-benar seorang pemain catur. Tanpa basa-basi langsung duduk di sebuah kursi yang sudah disiapkan. 

Segera ia melawan dan mulai menggrrakkan bidak itu berganti-gantian. Kadang cepat, kadang lambat. Strategi, berpikir, strategi, berpikir, dan bergerak satu per satu bidak berjatuhan. 

Menyerang, bertahan, bergerak, diam, berpikir, bergantian serangan demi serangan dijatuhkan, hingga akhirnya pemain itu tersenyum. 

Lawan kalah, dan lawan menghilang di ujung jalan. Uang lima puluh ribuan dijatuhkan lelaki tua itu di tengah papan catur. Hari ini kegembiraan itu seperti dimulai dengan kemenangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun