Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Menikmati Kereta Listrik di Masa Lalu dan Kini

4 November 2022   06:48 Diperbarui: 9 November 2022   12:44 1260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trem listrik melintas Glodok, 1939 (Sumber: Scott Merrillees, Greeting from Jakarta) 

Jika tidak, cepat lagi cari sambungan antargerbong dan berdiam diri sampai di tempat tujuan, aman juga dari kontrol petugas. Begitulah setiap kereta datang rasanya segala macam strategi musti dilakukan.

Situasi stasiun begitu ramai, bukan hanya oleh calon penumpang dan pelanggan kereka api, tetapi lebih banyak pendagang-pedagang makanan dan pedagang yang siap kerja di dalam kereta.

Semuanya berpadu dalam irama kereta. Pemandangan yang sudah biasa, begitu banyak penumpang yang baik di atas gerbong, bergantungan di pintu gerbong.

Sebuah pemandangan yang terlihat mencengangkan, seolah penumpang-penumpang itu mempunyai kekuatan superman untuk terbebas dari celaka.

Tidak jarang tawuran pelajar selalu menghampiri, pelajar diburu sampai gerbong, dan kereta dilembari beragam benda, bukan hanya batu, tanah, air comberan, bahkan lemparan kotoran manusia. Peristiwa begitu nyata dan kentara. Penumpang tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali hanya diam dan sebisa mungkin menghindar dari berbagai macam celaka. 

Commuter line: nyaman dan aman (Dok. Pribadi)
Commuter line: nyaman dan aman (Dok. Pribadi)

Perubahan-demi peribahan terjadi. Kereta api Jakarta yang dulu hanya jadi cerita kontradiksi, pada akhirnya berubah. Kereta diperbarui, kondisi gerbong mulai rapi, stasiun dibangun dan direnovasi. Sebuah perubahan yang menandai bahwa kepedulian perusahaan pada penumpang dan pelanggan harus menjadi nomor satu. 

Sekarang, meski kondisi berbeda. Meski kadang masih berdesak-desakan, namun cukup cukup nyaman. Karena dengan kereta kita sampai kantor tetap waktu.

Kita bisa melihat bagaimana stasiun-stasiun dibangun; rapi, nyaman dan tidak membosankan untuk sekadar tempat jalan-jalan. Meskipun dari waktu ke waktu jumlah penumpang juga semakin menggila. 

Kesigapan petugas begitu kentara, kenyamanan di dalam kereta begitu terasa, dan begitu mudahnya kita melaporkan jika terjadi berbagai tindakan yang membuat penumpang tidak nyaman. Petugas sigap melakukan. 

Sekarang kita melihat bagaimana orang tua, anak-anak, ibu hamil dan kaum difabel begitu dimanusiakan, ada tempat khusus untuk mereka. Bentuk-bentuk layanan yang sebenarnya sangat sederhana. Inilah yang terus membedakan transportasi kereta api dengan jenis lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun